REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ingatkan para pejabat baru untuk menjaga integritas. Hal itu disampaikan saat melantik pejabat administrator, pengawas dan pejabat fungsional di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, Jumat (7/8).
Orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah tersebut juga menasehati agar para pejabat yang baru dilantik tidak memanfaatkan jabatan dan kedudukannya demi kepentingan yang sifatnya pribadi.
“Karena ini birokrasi dan ada pertanggungjawaban keuangan kepadaa rakyat maupun kepada negara, maka saya peringatkan kepada para pejabat yang baru dilantik ini tetap menjaga integritas,” kata Ganjar.
Para pejabat baru jangan mudah tergoda janji hadiah atau pemberian lainnya dengan mengorbankan nilai integritas sebagai pejabat sekaligus pelayan masyarakat. Karena kemudahan tersebut akan mendorong orang untuk tidak malu lagi melakukan perilaku- perilaku yang bertentangan dengan moral. “Seperti kolusi maupun korupsi,” tegasnya.
Di lain pihak, gubernur juga meminta semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk ikut membangkitkan ekonomi, dengan mempercepat penyerapan anggaran. Sehingga perekonomian di Jawa Tengah menggelinding dan pertumbuhan ekonomi kembali meningkat.
Menurutnya, berbagai upaya telah dilakukan Pemprov Jawa Tengah untuk meningkatkan daya beli masyarakat di tengah pandemic Covid-19. Termasuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19.
Misalnya dengan mendorong para Aparatur Sipil Negara (ASN)-nya untuk membeli produk-produk UMKM lokal, membeli kebutuhan sehari- hari di warung- warung tetangga serta berbelanja produk karya pekerja korban pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kalau masih bingung datanya dari mana, bisa meminta informasi kepada Dinas Koperasi dan UMKM. Gubernur pun mengaku tidak henti- hentinya mengajak ASN dan warga untuk membeli produk teman sendiri dan berbelanja di warung tetangga.
“Dengan begitu, akan mampu menggerakkan perekonomian warga atau orang- orang yang berada di sekitar kita. Sehingga, pada saatnya perekonomian di Jawa Tengah juga akan bangkit,” tandasnya.
Kepada seluruh peserta pelantikan, gubernur tak lupa berpesan untuk selalu menjaga kesehatan dan saling mengontrol sehingga tidak ada lagi kluster- kluster penyebaran Covid-19 di lingkungan perkantoran Pemprov Jawa Tengah.
Pemprov Jateng bersama instansi terkait akan terus menangani penyebaran Covid-19 dan tidak akan berhenti melakukan tes kepada warga guna mencegah penyebaran pandemi tersebut.
Setelah Jogo Tonggo sudah berjalan, maka sekarang juga diinstruksikan Jogo Kerjo di masing-masing OPD. Gubernur minta para pejabat yang dilantik terus mengontrol anak buahnya masing- masing.“Jogo Kerjo di tengah pandemi tidak hanya menyangkut penerapan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19 di lingkungan perkantoran, namun juga terkait ekonomi dan sektor lain,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melantik 511 Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas dan Pejabat Fungsional di lingkungan Pemprov Jawa Tengah, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks Setda Provinsi Jawa Tengah.
Pelantikan ini menjadi yang pertama yang dilakukan secara virtual di lingkungan Pemprov Jawa Tengah. Pengambilan sumpah/janji jabatan dilakukan secara simbolis oleh empat peserta sebagai perwakilan dari agama Islam, Kristen, Katholik dan Hindu.
Sebanyak 507 peserta lainnya mengikuti prosesi pelantikan melalui aplikasi Zoom di layar yang ditempatkan di kantornya masing- masing. Prosesi pelantikan, baik di Gedung Gradhika maupun di setiap kantor dilakukan dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan covid-19.
Di Gradhika, peserta yang hadir dibatasi hanya 19 orang, antara lain Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen; Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Herru Setiadhie, beberapa Asisten Setda Provinsi Jawa Tengah serta rohaniwan.