Senin 10 Aug 2020 23:08 WIB

Pusluhtan Percepat Konektivitas BPP KostraTani dengan AWR

Salah satu BPP yang akan diubah jadi KostraTani ada di Cirebon

Peserta sosialisasi dan pelatihan transformasi BPP Palimanan wajib mematuhi Protokol Kesehatan, utamanya suhu tubuh dinyatakan sehat plus kenakan masker
Foto: Kementan
Peserta sosialisasi dan pelatihan transformasi BPP Palimanan wajib mematuhi Protokol Kesehatan, utamanya suhu tubuh dinyatakan sehat plus kenakan masker

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Menjelang Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-75, Kementerian Pertanian memiliki target besar untuk mengubah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi BPP KostraTani. Salah satunya ditandai koneksi online ke dashboard Agriculture War Room (AWR) pada kantor pusat Kementerian Pertanian RI (Kementan) di Ragunan, Jakarta Selatan. 

Jajaran Kementan, khususnya unit kerja (UK) dan unit pelaksana teknis (UPT) di wilayah sasaran transformasi 800 BPP berupaya memenuhi harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengembangkan BPP menjadi Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani).

Begitu pula dengan Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) yang dibawahnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) berupaya memenuhi tenggat waktu Mentan Syahrul. Hal itu sesuai arahan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi tentang target 800 BPP KostraTani, dua di antaranya adalah BPP Palimanan dan BPP Ciwaringin di Kabupaten Cirebon yang disambangi Pusluhtan, Sabtu lalu (8/8).

"Pusluhtan berupaya memenuhi percepatan konektivitas BPP dengan AWR melalui pengisian aplikasi laporan utama pembangunan pertanian yang di-input langsung dari BPP Palimanan dan BPP Ciwaringin di Cirebon," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan - Pusluhtan BPPSDMP, I Wayan Ediana melalui keterangan tertulis yang diterima Ahad (9/8).

I Wayan Ediana menyatakan telah membentuk dua tim untuk menggenjot target Mentan Syahrul. BPP Palimanan dipimpin oleh Kasubbid Informasi dan Materi Penyuluhan, Septalina Pradini. BPP Ciwaringin di bawah koordinasi Dwi Hayanti, Kasubbid Kelembagaan Petani.

"Kegiatan monitoring dan koordinasi lapangan ini menjadi upaya peningkatan kapasitas dan kinerja penyuluh yang selama ini dianggap belum maksimal mendampingi dan mengawal petani produksi," kata I Wayan Ediana yang didukung 12 staf Pusluhtan.

Menurut Wayan, penyuluh berupaya kerja maksimal namun perhatian kepada BPP selama ini belum maksimal, sehingga pengembangan KostraTani yang disokong penuh Kementan akan berjalan maksimal. Dia berharap kehadiran Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Ali Efendi akan memotivasi 50 Admin BPP yang tersebar pada 16 BPP di Kabupaten Cirebon.

Pencapaian target serupa dilakukan Polbangtan Yogyakarta - Magelang (Polbangtan YoMa) di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Tim Polbangtan Yoma dipimpin Direktur Rajiman didampingi Kabag Umum Irwan Johan Sumarno koordinasi dengan Wasit Diono selaku Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Purworejo.

Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah mengharapkan masa depan BPP lebih baik lantaran terkungkung regulasi yang menyebutkan bahwa sektor pertanian di daerah sebagai "urusan pilihan, bukan urusan wajib."

"KostraTani tempat kita berkumpul dengan cara-cara baru. Kita tinggalkan pola lama. Kita gunakan pendekatan teknologi 4.0 untuk menyatukan para petani dan penyuluh di 34 provinsi dengan Kementan di pusat. Hapus sekat pusat dan daerah," kata Siti Munifah mengutip arahan Mentan Syahrul.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement