Rabu 12 Aug 2020 17:56 WIB

51 Napi Rutan Kudus Diusulkan Peroleh Remisi HUT RI

Total napi di Rutan Kudus hingga saat ini sebanyak 64 orang

Ilustrasi Tahanan
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Tahanan

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS — Sebanyak 51 narapidana (napi) di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Kudus, Jawa Tengah, diusulkan mendapatkan remisi pada Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia.

"Total napi di Rutan Kudus hingga saat ini sebanyak 64 orang, sedangkan tahanan berjumlah 36 orang," kata Kepala Rutan Kelas II B Kudus Suprihadi di Kudus, Rabu (12/8).

Untuk jumlah napi yang mendapatkan remisi umum I (RU-I) atau pengurangan masa tahanan maupun memperoleh remisi bebas (RU-II), kata dia, baru diketahui saat penyerahan remisi nanti.

Ia belum bisa memastikan apakah dari jumlah sebanyak itu, semuanya akan mendapatkan remisi atau tidak.

Adapun syarat seorang narapidana agar bisa diusulkan memperoleh remisi, di antaranya secara administrasi telah menjalani hukuman selama enam bulan, sementara persyaratan substantif harus menaati semua tata tertib yang berlaku selama berada di rutan.

Napi yang memenuhi syarat untuk mendapatkan remisi tersebut, kemudian diajukan melalui Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemkumham) Jateng ke pusat.

Penyerahan remisi direncanakan dilakukan di halaman Pendapa Kabupaten Kudus pada upacara 17 Agustus 2020.

Dalam rangka mencegah penularan virus coronaatau COVID-19, Rutan Kudus juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat terhadap tahanan baru.

"Selain harus mematuhi protokol kesehatan, tahanan baru juga harus menjalani masa isolasi di ruang khusus yang disediakan Rutan Kudus, meskipun sudah mengantongi hasil tes cepat corona dinyatakan nonreaktif," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement