REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Liverpool menyelesaikan kasepakatan kerja sama dengan Western Union lebih awal. Artinya, klub akan memulai musim baru tanpa sponsor di lengan jerseynya.
Padahal, pada 2017 lalu The Reds menjadi klub Liga Premier pertama yang memanfaatkan aturan baru dengan sponsor di lengan kiri jerseymb
Dilansir dari laman Standard, Rabu (12/8), kedua pihak membuat kesepakatan awal kontrak lima tahun sebesar 25 juta pound. Namun kesepakatan itu selesai setelah berjalan tiga tahun.
Hal ini membuat Liverpool akan meluncurkan jersey baru tanpa adanya sponsor di lengannya. Western Union memutuskan untuk tidak melanjutkan kemitraan meski bangga atas keberhasilannya dalam beberapa tahun terakhir.
"Sponsor Western Union untuk Liverpool FC sangat sukses baik untuk bisnis maupun merek. Kami sangat bangga dengan apa yang telah kami dan klub capai selama tiga musim terakhir," tulis pernyataan Western Union.
"Namun kami mengevaluasi semua aktivitas kami, termasuk sponsorship, karena kebutuhan dan tujuan bisnis dan merek kami terus berkembang. Kami telah membuat keputusan untuk tidak melanjutkan sponsorshop Liverpool FC setelah musim ini," lanjut pernyataan tersebut.
"Kami berharap Liverpool FC terus sukses di masa depan dan ingin berterima kasih kepada semua orang di klub atas dukungan mereka selama ino," tutup pernyataan tersebut.
Di sisi lain, Liverpool yakin mereka berada di tempat yang bagus untuk mendapatkan sponsor baru. Apalagi dengan penambahan trofi yang diberikan oleh Jurgen Klopp.
Tentu hal ini akan menjadi salah satu prioritas bagi direktur komersial baru klub, Matt Scammell yang baru bergabung bulan lalu setelah sembilan tahun berada di Manchester United.
The Reds bisa bersabar dalam mencari sponsor baru. Apalagi secara teori klub dapat menambah satu sponsor pada jersey mereka begitu musim berjalan.
Kit biasanya harus diserahkan pada Liga Premier untuk disetujui selama masa bursa transfer musim panas. Namun klub bisa menambah sponsor pada paruh musim dengan persetujuan dewan.