REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelandang Atletico Madrid Koke mengakui timnya kalah kelas dari RB Leipzig dalam laga perempat final Liga Champions di Estadio Jose Alvalade, Lisabon, Portugal, Jumat (14/8) dini hari WIB. RB Leipzig menumbangkan Atletico 2-1 dan lolos ke semifinal.
"Mereka lebih baik, mereka tidak membiarkan kami menyamai intensitas mereka," kata Koke kepada Movistar, dikutip dari Goal.
Leipzig unggul pada menit ke-50 lewat Dani Olmo. Atletico menyamakan kedudukan melalui penalti Joao Felix pada menit ke-71. Tim asuhan Diego Simeone tampaknya memiliki momentum untuk bisa membalikkan keadaan, tetapi Tyler Adams mencetak gol kemenangan wakil Jerman itu dua menit jelang waktu normal berakhir
Meski skor ketat, Koke mengakui Leipzig lebih baik dari Atletico di setiap aspek permainan dan layak menjadi pemenang. Mulai dari penguasaan bola yang lebih banyak, kecepatan, dan intensitas permainan.
"Ketika mereka lebih baik, Anda mencoba untuk memberikan segalanya. Jika segala sesuatunya tidak berhasil, Anda harus memberi selamat kepada saingan Anda dan merenung. Saat kami lebih baik, saat kedudukan 1-1, gol kedua mereka tercipta," kata Koke.
Menurut dia di sepak bola, ada masanya tim lawan lebih baik dan mendapatkan hasil lebih bagus. Ia mengatakan, Atletico akan menganalisis permainan dan melihat sisi kelemahan mereka untuk bangkit mencoba lagi musim depan.
"Ketika Anda kalah, Anda terluka dan sedih. Ini kompetisi yang berbeda, dengan satu pertandingan. Dalam tiga pertandingan, Anda bisa memenangkan Liga Champions. Kami bernasib buruk untuk gol kedua, begitulah sepak bola. Kami sangat senang dengan Liga Champions ini dan kami harus bangkit seperti yang selalu kami lakukan," kata dia menegaskan
Leipzig mengakhiri pertandingan dengan 57 persen penguasaan bola dan memiliki satu tembakan ekstra tepat sasaran dibandingkan Atletico. Tim asuhan Julian Nagelsmann sekarang akan menghadapi Paris Saint-Germain di semifinal Liga Champions pekan depan dengan juara Ligue 1 itu mengalahkan Atalanta 2-1.
Ikuti Whatsapp Channel Republika