REPUBLIKA.CO.ID, DUSSELDORF -- Mantan penyerang tim nasional Belanda, Robin van Persie turut mengomentari partai semifinal Liga Europa antara Inter Milan kontra Shakhtar Donetsk. Duel tersebut berlangsung di Jerman. Tepatnya di Espirit Arena, Dusseldorf, Selasa (18/8) dini hari WIB. Van Persie membedah kekuatan masing-masing tim. Pertama dari sisi Inter.
Sosok yang pernah membela Arsenal dan Manchester United itu merasa Nerazzurri sedang berproses kembali ke level teratas. Terutama sejak klub tersebut, dilatih Antonio Conte. Pada dasarnya La Beneamata adalah tim besar. Conte membuat skuat biru hitam lebih berenergi.
Van Persie mengaku mendapat bocoran dari bek Belanda yang ada di Inter, Stefan de Vrij. Eks palang pintu Lazio itu menggambarkan kedispilinan sang allenatore anyar saat mempersiapkan pasukannya.
"Dia (De Vrij) mengatakan kepada saya, pelatih memiliki ide yang sangat jelas. Dia ingin tim bermain di setiap posisi. Dia ingin timnya menjadi super fit," ujar Van Persie menggambarkan komitmen Conte, dikutip dari Football Italia, Senin (17/8).
Sang meneer turut menyinggung dampak positif dari seorang Romelu Lukaku. Setelah sempat tenggelam di United, Lukaku, menurut Van Persie telah menemukan kepercayaan diri.
Selanjutnya, ia membahas Shakhtar. Selama masih aktif bermain, Van Persie sering bertemu Raksasa Ukraina itu. Ia menilai pemilik Donbass Arena termasuk tim yang apik saat melakukan transisi antara bertahan dan penyerang.
Di kesebelasan tersebut, ada beberapa nama yang patut diwaspadai, di antaranya Taison, dan Junior Moraes.
"Cukup sulit (untuk memprediksi), tapi saya akan memilih 2-1 untuk Inter," ujar Van Persie.
Ini pertama kalinya Nerazzurri mencapai semifinal kompetisi Eropa, dalam 10 tahun belakangan. Terakhir kali skuat biru hitam bermain di tahapan ini, pada ajang Liga Champions musim 2009/2010. Saat itu skuat polesan Jose Mourinho menjadi juara.