Selasa 18 Aug 2020 17:19 WIB

'Saya Enggak Tahu Anak Saya Kurang Gizi atau Stunting'

Di Desa Sukadami ada sebanyak 772 balita yang mengalami stunting.

Rep: Akhmad Nursyeha/ Red: Bilal Ramadhan
Seorang bidan sedang mengukur tubuh balita untuk mencegah stunting.
Foto: Akhmad Nursyeha
Seorang bidan sedang mengukur tubuh balita untuk mencegah stunting.

REPUBLIKA.CO.ID, "Aku anak sehat tubuhku kuat, karena ibuku rajin dan cermat, semasa aku bayi selalu diberi ASI, makanan bergizi dan imunisasi. Berat badanku ditimbang selalu, Posyandu menunggu setiap waktu, bila aku diare ibu selalu waspada, pertolongan oralit telah siap sedia". Itulah sepenggal lirik lagu yang berjudul "Aku Anak Sehat" karangan AT Mahmud tentang kesehatan anak Indonesia.

Akan tetapi, lagu tersebut seperti sindiran bagi masyarakat Indonesia karena pada realita yang terjadi hari ini anak Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius. Salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian utama saat ini adalah masih tingginya anak balita pendek atau bisa disebut dengan stunting.

Sekumpulan ibu-ibu sedang bercengkerama di depan Posyandu di permukiman Desa Sukadami, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Hanya sekitar dua kilometer dari tempat wisata Waterboom Cikarang. Semua tampak seru mengobrol sambil menunggu giliran untuk bisa di cek kesehatan balitanya.

Di antara mereka, salah seorang ibu yang harus menerima kenyataan bahwa anaknya setelah diukur tinggi badan masih jauh di angka ideal normal pada balita umumnya. Anak itu bernama Iqbal, usinya baru tiga tahun tiga bulan. Iqbal merupakan anak kedua dari pasangan Rasunah (34 tahun) dan Eko Saputra (38 tahun). Dia memiliki seorang kakak perempuan, terpaut empat tahun dengan adiknya.