REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham Apple mencapai posisi puncaknya setelah dua tahun melantai di bursa. Raksasa produsen iPhone tersebut mencapai nilai pasar dua triliun dolar AS, dua kali lipat saat pertama tercatat dengan nilai satu triliun dolar AS.
Dilansir di Reuters, Kamis (20/8), Apple menjadi emiten yang bersinar di tengah pandemi. Posisinya bahkan menyalip Aramco Saudi yang pernah tercatat sebagai emiten paling bernilai di dunia. Sejauh ini pada 2020, saham Apple naik 57 persen.
Ini menunjukan kepercayaan investor terus tumbuh meski penjualan iPhone turun. Apple lebih fokus meningkatkan layanan pada penggunanya, termasuk dalam video, musik, dan games.
Apple kini menempati pangsa hingga tujuh persen dari total nilai pasar S&P 500. Kapitalisasinya setara dengan 200 perusahaan kecil dalam S&P 500. Namun demikian, nilai saham ini berpotensi overvalue, menurut penilaian yang biasa dipakai.