REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Tumpukan sampah dan pondasi bangunan yang sudah rapuh tergerus air menyebabkan ambrolnya Pintu Air Bangunan Ciliwung Katulampa (BCK) 13 di Kecamatan Tapos, Kota Depok, Rabu (19/8). Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok menerjunkan satu regu Satuan Tugas (Satgas) untuk menangani ambrolnya jembatan inspeksi saluran skunder tersebut.
"Untuk penanganan sementara, Satgas melakukan pembersihan sampah di pintu air, agar air kali bisa mengalir tanpa hambatan dan tidak masuk ke sela areal yang ambrol," ujar Kasi Operasi dan Pemeliharaan Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Kota Depok, Bahtiar Ardiansyah, Kamis (20/8).
Menurut Bahtiar, ambrolnya pintu air BCK 13 dikarenakan bangunan di bawah kali yang sudah tergerus air. Kondisi ini diperparah dengan sampah kayu yang kerap tersangkut di pintu air yang berada di RT 01, RW 01 Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok.
"Usia jembatan inspeksi ini kurang lebih sudah 10 tahun dan memang dibutuhkan peremajaan. Sementara kami lakukan perbaikan agar ambrol tidak meluas," terangnya.
Dia menjelaskan, pihaknya akan menganggarkan perbaikan jembatan inspeksi tersebut melalui APBD Perubahan pada Oktober mendatang. Nilainya kurang lebih Rp 200 juta. "Sedang kita ajukan. Jika anggaran sudah turun, maka akan kami kerjakan untuk bangunan permanen. Mudah-mudahan sesuai rencana," kata Bahtiar.