REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Pejabat senior Hamas, Khalil Al-Haya menanggapi ancaman yang dilontarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Khalil mengatakan siap untuk berperang melawan militer Israel. Baginya, serangan yang dilancarkan militer Israel akan dibalas Hamas dengan hal yang sepadan.
"Tangan kami ada di pelatuk. Pemboman akan bertemu dengan pemboman, rudal akan bertemu rudal, pembunuhan akan bertemu pembunuhan," kata dia sebagaimana dilansir di Asharq Al-Awsat, Jumat (21/8).
Pekan lalu, Hamas meningkatkan eskalasi ketegangan dengan meluncurkan balon pembakar ke arah Israel dan menggelar aksi demonstrasi di malam hari.
Israel pun membalasnya dengan melakukan penggerebekan dan memberlakukan tindakan hukuman untuk mencegah masuknya bahan bakar ke Gaza, yang kian memperdalam krisis di Jalur Gaza.
Mengatasi situasi tersebut, delegasi Mesir melakukan pembicaraan intensif di Tel Aviv, Ramallah dan Gaza. Delegasi itu menghadapi sikap yang keras kepala dari Israel dan Hamas.
Tel Aviv menolak memenuhi tuntutan apa pun sebelum Hamas mengakhiri serangan, sementara Hamas menolak berhenti sebelum tuntutannya dipenuhi
Tuntutan yang diminta Hamas adalah persetujuan Israel untuk melaksanakan proyek infrastruktur ekonomi, mengizinkan impor dan ekspor, meningkatkan izin kerja menjadi 100 ribu bagi pekerja Gaza di Israel, memperluas wilayah penangkapan ikan hingga 20 mil laut, dan menjaga penyeberangan komersial Kerem Shalom agar tetap dibuka. Netanyahu sebelumnya mengancam bakal membunuh pejabat tinggi Hamas dan Jihad Islam di Jalur Gaza jika eskalasi terus berlanjut.
Dia memperingatkan bahwa setiap balon pembakar dianggap sebagai rudal. Dia mengakui saat ini Israel tengah menghadapi setiap kebakaran akibat lontaran api dari Hamas.
"Kami telah menekan dan menyerang Hamas setiap hari, selama sebelas malam berturut-turut. Jika perlu, kami akan melakukan lebih banyak lagi. Mereka perlu memahami bahwa apa yang terjadi terakhir kali akan terjadi pada mereka dua kali lipat, kepada mereka (Hamas) dan Jihad Islam," kata dia.
Netanyahu juga menegaskan Israel siap menggunakan segala cara, termasuk tindakan balasan yang ditargetkan. Jika keadaan memanas, Hamas punya kepentingan untuk membiarkan kehidupan normal berjalan di Israel.
Di sisi lain, Israel juga tidak akan membiarkan kehidupan normal di pihaknya terus terusik. "Karena itu, komitmen ini benar adanya dan saya yakin akan membuahkan hasil dalam beberapa hari mendatang," ucap Netanyahu.