Jumat 21 Aug 2020 22:34 WIB

Pos Gunung Api Minta Warga Jauhi Gunung Lokon

Warga diminta menjauhi radius bahaya 1,5 kilometer dari kawah.

pos gunung api (Ilustrasi)
Foto: Antara/Adwit B Pramono
pos gunung api (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon, Kota Tomohon, Sulawesi Utara Farid R Bina meminta warga menjauhi radius bahaya 1,5 kilometer dari kawah.

"Statusnya (Gunung Lokon) waspada dengan rekomendasi tidak ada kegiatan 1,5 kilometer dari pusat kegiatan atau kawah," kata Farid di Tomohon, Jumat (21/8).

Baca Juga

Menurut dia, aktivitas vulkanik salah satu gunung api aktif di Sulut selain Gunung Soputan (Minahasa Tenggara) dan Gunung Karangetang (Kabupaten Kepulauan Sitaro), berfluktuasi.

Pada sepekan terakhir ini, frekuensi kegempaan kadang-kadang dua kali, lima kali, atau bahkan tujuh kali. Namun, beberapa waktu lalu kegempaannya sekitar 50 kali, bahkan hingga tujuh puluh kali lebih. "Setelah itu turun lagi (frekuensi gempa vulkanik," ujarnya.

Meski begitu, kata dia, manakala terjadi peningkatan frekuensi kegempaan seperti pada beberapa waktu lalu mengindikasikan terjadi penumpukan energi yang belum bisa diperkirakan kapan dilepaskan.

"Kami terus melakukan pemantauan, apabila frekuensi kegempaan meningkat secepatnya kami berkoordinasi dengan pemerintah daerah," katanya.

Saat ini, menurut dia, yang perlu diwaspadai adalah terjadinya letusan freatik sewaktu-waktu.

"Karena itulah kami senantiasa mengingatkan warga untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 1,5 kilometer dari kawah," katanya.

Belakangan ini, kawah maupun puncak Gunung Lokon menjadi salah satu lokasi alternatif masyarakat menghabiskan waktu luang, bahkan di tengah pandemi COVID-19.

Hampir setiap hari area sekitar kawah ramai, akses menuju kawasan gunung tersebut tergolong mudah karena tak membutuhkan waktu lama untuk bisa menjangkaunya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement