Sabtu 22 Aug 2020 18:13 WIB

RSUD RA Kartini Jepara Tunggu Izin Operasional Tes Usap

Sepuluh SDM sudah disiapkan untuk pengoperasian tes usap di RSUD RA Kartini.

Petuga medis mempersiapkan tes usap (swab test) kepada wartawan di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Rabu (12/8/2020). Tes tersebut diselenggarakan Dewan Pers bekerja sama dengan Dinkes DKI Jakarta yang bertujuan untuk menelusuri penyebaran COVID-19 di kalangan wartawan.
Foto: ANTARA /Reno Esnir
Petuga medis mempersiapkan tes usap (swab test) kepada wartawan di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Rabu (12/8/2020). Tes tersebut diselenggarakan Dewan Pers bekerja sama dengan Dinkes DKI Jakarta yang bertujuan untuk menelusuri penyebaran COVID-19 di kalangan wartawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- RSUD RA Kartini Jepara, Jawa Tengah, belum bisa mengoperasikan alat tes usap (swab test) untuk menguji ada tidaknya COVID-19 dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Hal ini lantaran RSUD RA Kartini masih menunggu izin dari Pemerintah Pusat.

"Kami sudah menyiapkan sarana dan prasarana pendukungnya, termasuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM). Kini tinggal menunggu izin dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes)," kata Direktur RSUD RA Kartini Jepara Dwi Susilowati, Sabtu (22/8).

Baca Juga

Ia mengemukakan SDM yang disiapkan sebanyak 10 orang sudah mengikuti pelatihan untuk mengoperasikan alat tersebut. Selain menyiapkan 10 orang analis, disiapkan pula dua dokter untuk pengoperasian laboratorium tes usapCOVID-19.

"Mudah-mudahan izinnya segera keluar sehingga bisa segera melayani pengujian COVID-19," ujarnya.

Ketika sudah mengantongi izin, maka laboratorium biomolekuler di RSUD Kartini tersebut dalam sehari bisa melayani 288 spesimen swab. Dengan peralatan baru tersebut, maka Pemkab Jepara bisa lebih cepat mengetahui hasil swab, sedangkan sebelumnya harus mengirimkan spesimen swabke laboratorium Salatiga dan Semarang sehingga harus menunggu waktu antrean karena banyaknya rumah sakit yang mengirim ke laboratorium tersebut.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement