REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di masa pandemi Covid-19 sekarang saat ini, menjalankan protokol kesehatan dengan ketat serta tinggal di lingkungan dan hunian sehat menjadi solusi terbaik bagi masyarakat. Rumah terbukti menjadi tempat teraman dan ternyaman di tengah-tengah eskalasi penyebaran virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19 yang sudah menjadi pandemi global.
"Konsep 'rumah' tidak sebatas bangunan fisik saja. Rumah adalah 'benteng' new normal, tempat kita mengisi kembali energi dan menjernihkan pikiran setelah bekerja serta menjadi tempat berlindung terbaik bagi keluarga," ujar pendiri dan Chief Executive Officer PT Intiland Development Tbk Hendro S Gondokusumo, di acara webinar "Hidup Sehat: Jantung Sehat & Covid-19: The Dos and The Don’ts", yang disimak di Jakarta, Jumat (20/8).
Saat sebagian besar orang harus menghabiskan waktu di kediamannya untuk bekerja di rumah, maka pemilihan lokasi, kondisi lingkungan, dan fasilitas pendukung yang tersedia menjadi faktor krusial. Hendro mengatakan, lingkungan dan hunian sehat sebagai wahana efektif untuk berlindung, khususnya bagi masyarakat usia lanjut seperti dirinya yang relatif lebih rentan dan memiliki risiko tinggi terhadap penularan Covid-19.
Pendapat senada disampaikan oleh dr Nikolas Wanahita. Menurut Nikolas, tinggal di lingkungan yang baik serta menempati hunian sehat dan nyaman sangat membantu sebagai tempat berlindung dalam menghadapi masa pandemi seperti saat ini.
Nikolas juga mengingatkan pentingnya menjaga protokol kesehatan secara ketat dengan menjalankan langkah-langkah preventif. Penggunaan masker dan menjaga jarak adalah cara termudah untuk melindungi diri dan keluarga di masa pandemi.
Nikolas mengatakan, penerapan protokol kesehatan serta menjaga daya tahan tubuh dengan senantiasa menjalankan pola hidup sehat, asupan gizi yang baik, rutin berolahraga, menghindari stres, serta istirahat yang cukup adalah kunci dalam mencegah diri terinfeksi Covid-19. Faktor penting lainnya ialah memahami secara benar pola-pola penularan di masa pandemi dan risiko-risiko utama, khususnya bagi kelompok masyarakat berisiko tinggi, seperti penderita penyakit jantung, darah tinggi, dan penyakit degeneratif lainnya.