Selasa 25 Aug 2020 18:02 WIB

IPDMIP Gelar Bimtek untuk KostraTani di Bolaang Mongondow

Penyuluh dari 13 BPP di Bolaang Mongondow ikuti Bimtek pengelolaan lahan

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan IPDMIP berupaya meningkatkan nilai pertanian beririgasi secara berkelanjutan
Foto: Kementan
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan IPDMIP berupaya meningkatkan nilai pertanian beririgasi secara berkelanjutan

REPUBLIKA.CO.ID,  BOLAANG MONGONDOW - Sejumlah penyuluh dari 13 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) Pengelolaan Kesuburan Lahan, yang dipusatkan pada BPP Lolak, di Desa Lalow, belum lama ini.

Kegiatan Bimtek difasilitasi oleh Program Integrasi Partisipasi Pertanian dan Manajemen Irigasi atau dikenal sebagai Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) yang berlangsung serentak di beberapa lokasi kegiatan IPDMIP pada Agustus 2020 oleh Kementerian Pertanian RI, khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM  Pertanian (BPPSDMP).

Kegiatan Bimtek dibuka oleh Kepala Bidang Penyuluhan Kamaruddin Mallah mewakili Kepala Dinas Pertanian Bolaang Mongondow, Remon Ratu, yang mengharapkan kegiatan Bimtek dapat mendorong peningkatan hasil produksi pertanian khususnya padi, jagung dan kedelai.

"Tentunya peran penyuluh sangat diharapkan dalam menyampaikan informasi dan teknologi melalui pengawalan dan pendampingan. Dampaknya pada peningkatan produktifitas pertanian, agar petani mampu meningkatkan produksi tujuh hingga 13 persen," kata Kadistan Remon Ratu dalam arahan yang dibacakan Kamaruddin Mallah saat membuka Bimtek tersebut.

Menurutnya, BPP ke depan yang dikembangkan Kementan menjadi Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) menuntut kehadiran penyuluh, bukan sekadar memenuhi tugas dan kewajibannya.

"Penyuluh harus berbaur dan menerapkan hasil Bimtek kepada para petani untuk mendukung pencapaian target dari Mentan Syahrul Yasin Limpo. Targetnya, pertanian maju, mandiri dan modern," kata Kadistan Remon Ratu.

Kegiatan Bimtek diikuti 13 BPP yakni BPP Lolak, BPP Dumoga Barat, BPP Dumoga Utara, BPP Dumoga Tengah, BPP Dumoga, BPP Dumoga Tenggara, BPP Dumoga Timur, BPP Lolayan, BPP Bolaang, BPP Bolaang Timur, BPP Poigar, BPP Poigar, BPP Sang Tombolang dan BPP Pasi Barat. Turut hadir perwakilan penyuluh swadaya, penyuluh provinsi, konsultan on granting, konsultan kabupaten regional 6, camat dan kepala desa Lolak serta bintara pembina desa (Babinsa).

Penyuluh pertanian pusat di Kementerian Pertanian RI, Inang Sariyati selaku pendamping kegiatan penyuluhan di Provinsi Sulawesi Utara melaporkan bahwa Bimtek IPDMIP menyasar peningkatan wawasan pengetahuan penyuluh tentang tingkat kesuburan tanah. 

"Dalam Bimtek tersebut, para peserta langsung praktik contoh tanah, cara mengukur tingkat kesuburan tanah    dengan alat pengukur yang sudah disiapkan. Peserta juga diharapkan dapat mengukur berapa banyak pupuk yang akan digunakan pada lahan lokasi tanam," katanya.

IPDMIP menyadari pupuk merupakan sarana penting mendukung produktifitas tanaman. Rekomendasi pemupukan saat ini masih bersifat umum dan belum rasional, sehingga perlu diketahui dan diterapkan para penyuluh kepada petani melalui kelompok tani (Poktan).

"Pentingnya analisis dan identifikasi terhadap kesuburan tanah dan status hara tanah untuk menetapkan dosis pupuk dan kapur serta membantu perencanaan pembiayaan pemupukan," kata Inang Sariyati.

Hal itu sejalan dengan instruksi Mentan Syahrul Yasin Limpo bahwa Kementan memberi perhatian serius pada IPDMIP. Sebab, tujuan utama IPDMIP, meningkatkan ketahanan pangan terutama saat ini, di tengah pandemi Covid-19 serta kesejahteraan petani.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menegaskan IPDMIP berupaya meningkatkan nilai pertanian beririgasi secara berkelanjutan. “Salah satu aspek terpenting pertanian, ketersediaan air. Lewat IPDMIP, produktivitas dan nilai pertanian ditingkatkan melalui irigasi berkelanjutan,” ucap dia. 

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP) Leli Nuryati mengatakan IPDMIP dilaksanakan pada 74 kabupaten di 16 Provinsi. Luas total area pertanian 875.249 hektar atau meliputi 778 daerah irigasi dan jaringan irigasi yang direhabilitasi seluas 330.037 hektar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement