REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi adanya program bantuan presiden (banpres) produktif berupa hibah modal kerja untuk 12 juta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp 2,4 juta per orang. Bamsoet mendorong agar pelaku UMKM dapat memanfaatkan bantuan tersebut secara maksimal.
"Terutama di era pandemi dan tekanan ekonomi disegala bidang kehidupan," kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/8) lalu.
Mantan ketua DPR itu juga mendorong agar UMKM terbuka dan transparan dalam memanfaatkan bantuan hibah tersebut. Dirinya juga meminta agar dilakukan pendampingan dari Kementeri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, atau dengan Dinas Koperasi dan UKM provinsi seluruh Indonesia, agar bantuan presiden dapat tepat sasaran.
"Dan membantu pelaku UMKM lebih produktif dalam mumulihkan perekonomian nasional," ujarnya.
Bamsoet juga mendorong pemerintah dapat memanfaatkan data-data pelaku UMKM yang sudah diverifikasi. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya penyimpangan dalam penyaluran bantuan, sehingga dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan tujuan bantuan hibah tersebut.
"Diharapkan pemerintah dapat menuntaskan banpres produktif tersebut pada September mendatang," ungkapnya.
Diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan bantuan presiden (banpres) produktif usaha mikro kepada sekitar 200 pelaku usaha mikro di Kota Banda Aceh, Selasa (25/8). Jokowi mengatakan, bantuan sebesar Rp 2,4 juta dari pemerintah ini disalurkan untuk membantu para pelaku usaha mikro menjalankan usahanya di tengah pandemi Covid-19.
"Ini diberikan oleh pemerintah karena kita tahu kondisi saat ini memang kondisi yang sangat sulit, kondisi yang tidak mudah, kondisi yang tidak gampang dialami oleh baik yang mikro, yang kecil, yang menengah, yang gede, semuanya memang masih berada pada posisi yang sulit," ujar Jokowi saat penyerahan bantuan.