REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peraih Ballon d'Or enam kali Lionel Messi mengirimkan sebuah faksimili kepada klubnya keinginan untuk pergi. Publik Catalan geger, sang bintang ingin mengaktifkan klausul lepas.
Keinginan Messi seperti dilansir AFP, Rabu (26/8), bakal memicu pertarungan hukum atas kalusul jual atau bay out senilai ratusan juta dolar AS atau belasan triliun rupiah. Sinyal itu jadi penanda kuat akhir cerita sang legenda di Barcelona.
Hubungan antara Messi dan manajemen anjlok tahun ini dan spekulasi berseliweran mengenai kepergian Messi setelah kekalahan memalukan 2-8 dalam perempat final Liga Champions bulan ini melawan Bayern Muenchen, yang untuk pertama kali sejak 2007 Barca menuntaskan sebuah musim tanpa satu trofi pun.
Tuntutan pemain berusia 33 tahun yang dikirim melalui faks oleh pengacaranya itu memicu protes terhadap presiden Barcelona yang sedang dirundung masalah,Maria Bartomeu, di luar Camp Nou tempat Messi yang identik dengan periode paling sukses klub itu dipuja oleh para penggemar tim Catalan ini.
"Saya tak mau melihat dia ada di tempat lain. Saya tak percaya," kata Ruben Tejero (28) salah satu dari sekitar 100 penggemar Barca di stadion yang menyeru Bartomeu agar mengundurkan diri.
"Saya lebih suka menganggap itu (tuntutan keluar Messi) sebagai ultimatum yang diberikan kepada manajemen agar Bartomeu pergi."
Manchester City, Paris Saint-Germain dan Inter Milan termasuk di antara klub-klub yang dikaitkan dengan Messi yang merupakan salah satu pemain terhebat sepanjang masa dan memiliki gaji yang kabarnya satu juta euro (Rp17 miliar) per pekan.