REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengguna toilet umum sebaiknya tetap menggunakan masker ketika membilas atau menyiram kloset dan peturasan. Alasannya, proses penyiraman ini dapat menyebabkan partikel-partikel berisi kuman dari kloset atau peturasan terlontar ke udara.
Hal ini diungkapkan oleh tim peneliti dari Yangzhou University melalui studi dalam jurnal Physics of Fluids. Studi ini menggunakan simulasi komputer dan menemukan lebih dari 57 persen partikel aerosol terlepas ketika kloset atau peturasan disiram.
Partikel-partikel aerosol tersebut dapat menjangkau area paha pengguna toilet umum dengan cukup cepat. Pada peturasan, partikel-partikel aerosol bisa menjangkau area paha penggunanya dalam waktu 5,5 detik setelah penyiraman dilakukan. Sementara itu, begitu tombol bilas pada kloset ditekan, partikel aerosol bisa menjangkau area area yang lebih tinggi dari paha dalam waktu 35 detik setelah penyiraman.
"Menggunakan sebuah masker harus menjadi kewajiban di dalam kamar kecil umum selama pandemi," ungkap peneliti Xiangdong Liu, seperti dilansir WebMD.
Tim peneliti mengingatkan bahwa kloset dan peturasan umum merupakan fasilitas yang banyak orang. Partikel-partikel aerosol yang menempel pada pengguna bisa menyebar dengan cukup cepat.
Tim peneliti mengungkapkan bahwa partikel-partikel aerosol yang terlepas dari kloset atau peturasan umum bisa mengandung berbagai kuman. Salah satu di antaranya mungkin adalah virus penyebab Covid-19, yaitu SARS-CoV-2.
Mereka pun menyoroti pentingnya penggunaan masker di tempat dan fasilitas umum, termasuk toilet umum. Dengan tetap mempertahankan masker saat di toilet umum, kemungkinan terhirup aerosol tercemar virus SARS-CoV-2 bisa dihindari.