REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Mengenakan masker merupakan cara penting melindungi diri dan orang lain dari penyebaran Covid-19. Itulah kenapa mengenakan masker wajib di ruang publik dalam ruangan di banyak tempat.
Namun, pemakaian masker juga bisa menimbulkan beberapa pertanyaan baru, seperti, apakah napas selalu tercium sebau ini? Kenapa jadi banyak jerawat di pipi?
Para ahli mengatakan bagian tertutup masker dapat membuat seseorang peka terhadap bau mulut, bahkan menyebabkan maskne. Namun, ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk menyesuaikan rutinitas kebersihan yang membantu.
Bagi dokter gigi, dr Aadil Shamji, tak heran jika memakai masker membuat seseorang tiba-tiba sadar akan napasnya. "Jadi apa pun yang Anda hirup dalam masker, Anda akan mencium baunya secara konsisten," kata pemilik Trillium Dental Center di Waterloo seperti dilansir di CDC, Ahad (30/8).
Pandemi yang membuat banyak orang tiba-tiba suka membuat kue rumahan, ternyata bisa membuat napas lebih buruk. Makanan manis seperti kue dan biskuit memungkinkan bakteri di mulut berkembang biak.
Yang memperparah masalah adalah kenyataan bahwa banyak praktik dokter gigi tutup, kecuali untuk perawatan darurat. "Banyak orang memiliki lebih banyak penumpukan plak, yang kemudian menyebabkan bau mulut," ujar Shamji.
Untuk melawan problem pernapasan dalam masker, Shamji merekomendasikan menyikat dan membersihkan gigi dengan benang setelah setiap makan. Jika sulit dilakukan, rutinitas itu bisa dilakukan dua hari sekali.
Saat melakukan rutinitas itu, ahli kebersihan Yessika Montes, mengingatkan jangan lupakan menyikat lidah juga. "Lidah adalah salah satu permukaan terbesar untuk bakteri," kata pemilik klinik di Kitchener itu.
Terapkan konsumsi banyak air putih, hindari rokok, dan kunyah permen karet bebas gula juga bisa membantu menjaga kebersihan mulut. Meskipun bau mulut bukan masalah serius, Shamji mengatakan ada baiknya seseorang berkonsultasi dengan dokter atau dokter gigi, jika menemukan perubahan lain dari napas.
Bau mulut sekitar sembilan dari 10 pasien disebabkan tidak membersihkan mulut dengan baik. Namun, satu dari 10 pasien bisa mengalami penyakit serius, seperti refluks, diabetes, atau hal lain.
Lingkungan lembab dan tertutup masker juga bisa menjebak kotoran, minyak, dan riasan yang menyebabkan jerawat atau yang disebut maskne. Dokter kulit Guelph, dr Dusan Sajic memberi tahu pasiennya untuk menghindari masalah itu dengan memperlakukan masker seperti pakaian dalam, misalnya sering mencucinya dan mengganti usai digunakan.
"Saya pikir itu langkah termudah dan tercepat," ujar Sajic.
Badan Kesehatan Masyarakat Kanada juga menyarankan orang mengganti masker secepat mungkin jika sudah lembab atau kotor. Saat memilih masker, Sajic merekomendasikan bahan tenun yang rapat dan dapat bernapas, seperti linen atau katun. "Kain itu memungkinkan kulit untuk bernapas," kata dia.
Sajic juga merekomendasikan tidak menggunakan riasan tebal serta memilih pembersih dan pelembab yang lembut dibandingkan perawatan kulit rumit. Perubahan kondisi kulit yang tiba-tiba bisa saja memerlukan kunjungan ke dokter untuk penanganan profesional. Jika hanya jerawat, dokter bisa mengembalikan kondisi kulit seperti biasa.
"Kami punya cara untuk membuatnya lebih baik, tapi jika Anda mengoreknya dan menyebabkan jaringan parut, itu sangat sulit dikembalikan," ujar Sajic.