REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gempa tektonik terjadi di selatan Pulau Jawa pada Senin (31/8) dini hari sekitar pukul 01.28. Analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menunjukkan gempa miliki parameter update dengan magnitudo 4,7.
Kepala Stasiun Geofisika Sleman Agus Riyanto mengatakan episenter gempa bumi terlekat di koordinat 8.80 lintang selatan dan 111.22 bujur timur. Tepatnya, berlokasi di laut jarak 68 kilometer arah selatan Kota Pacitan.
Agus menuturkan, hiposenter gempa berada di kedalaman 65 kilometer. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah diakibatkan adanya aktivitas subduksi.
Dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di sekitar Trenggalek, Karang Kates, Tulungagung, sampai Bantul. Hingga saat ini, BMKG belum menerima laporan dampak kerusakan yang diakibatkan gempa bumi tersebut.
"Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Agus, Senin (31/8) pagi.
Selain itu, lanjut Agus, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan. Karenanya, kepada masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Meski begitu, BMKG mengimbau masyarakat menghindari bangunan-bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Masyarakat diminta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggalnya cukup tahan gempa.
"Sekaligus (periksa dan pastikan) tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," ujar Agus.