Senin 31 Aug 2020 09:10 WIB

Gempa Pacitan Terasa di Bantul tapi tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tektonik terjadi di selatan Pulau Jawa pada Senin (31/8) dini hari

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi Gempa
Foto: Pixabay
Ilustrasi Gempa

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gempa tektonik terjadi di selatan Pulau Jawa pada Senin (31/8) dini hari sekitar pukul 01.28. Analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menunjukkan gempa miliki parameter update dengan magnitudo 4,7.

Kepala Stasiun Geofisika Sleman Agus Riyanto mengatakan episenter gempa bumi terlekat di koordinat 8.80 lintang selatan dan 111.22 bujur timur. Tepatnya, berlokasi di laut jarak 68 kilometer arah selatan Kota Pacitan.

Baca Juga

Agus menuturkan, hiposenter gempa berada di kedalaman 65 kilometer. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah diakibatkan adanya aktivitas subduksi.

Dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di sekitar Trenggalek, Karang Kates, Tulungagung, sampai Bantul. Hingga saat ini, BMKG belum menerima laporan dampak kerusakan yang diakibatkan gempa bumi tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Agus, Senin (31/8) pagi.

Selain itu, lanjut Agus, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan. Karenanya, kepada masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Meski begitu, BMKG mengimbau masyarakat menghindari bangunan-bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Masyarakat diminta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggalnya cukup tahan gempa.

"Sekaligus (periksa dan pastikan) tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," ujar Agus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement