Selasa 01 Sep 2020 06:40 WIB

Mahasiswa UMM Gagas Bioplastik Berbahan Limbah Kedelai

Bioplastik gagasan mahasiswa UGM ini diharap bisa digunakan di seluruh Indonesia.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kedelai. Ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Kedelai. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menginisiasi pembuatan kantong plastik berbahan limbah kedelai bernama bioplastik. Kelompok tersebut terdiri atas Yuanna Maulidda, Fiska Noviandana, Fitrotul Khusnia, M. Aditya Hidayat, dan Raden Agyk D.A.G.P.

Perwakilan kelompok, Yuanna Maulida mengatakan, ide bioplastik bermula dari fenomena pencemaran lingkungan. Situasi ini biasanya diakibatkan salah satunya dari penggunaan sampah plastik yang tak berujung. Pasalnya, plastik hanya akan terurai di tanah dalam waktu lebih dari 20 tahun bahkan dapat mencapai 100 tahun.

"Sehingga dapat menurunkan kesuburan tanah dan di perairan plastik akan sulit terurai," kata Yuanna dalam pesan resmi yang diterima Republika.co.id.

Menurut Yuanna, bioplastik bermanfaat untuk tanaman dan mengurangi penumpukkan limbah plastik. Inovasi ini dibuat untuk menggurangi penggunaan plastik berbahan dasar kimia.

Inovasi ini berjalan baik tidak lepas dari ketersediaan bahan baku kedelai yang melimpah. Apalagi Malang terkenal dengan tempe berbahan dasar kedelai sehingga harga bahan pembuatannya cukup murah. Selain itu, limbah kedelai dipilih karena kandungan protein dan karbohidratnya yang tinggi sehingga bisa diolah menjadi bioplastik.

Sasaran pasar utama dari bioplastik yakni produk minuman pinggir jalan. Yuanna juga berencana bisa menawarkan produk bioplastik kepada pabrik minuman. Mereka diharapkan bisa mengganti sedotan plastik dengan produk yang kelompok ini gagas.

Untuk mempromosikannya, Yuanna dan tim akan memanfaatkan media sosial. Kemudian menggunakan gerakan antiplastik, informasi lisan, dan berbagai media lainnya. "Harapannya, produk kami bisa menggantikan fungsi dari sedotan plastik,” ungkap Yuanna.

Saat ini UMM berada di posisi kedua sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang memperoleh pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) terbanyak se-Indonesia. Berdasarkan keterangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), 55 proposal UMM akan mendapatkan bantuan pendanaan PKM 5 Bidang Tahun 2020.

“Kami berharap inovasi yang kami buat dapat digunakan di seluruh Indonesia bahkan di seluruh dunia agar dapat bermanfaat untuk kelangsungan bumi dan manusia,” ucap Yuanna.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement