REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Sejumlah bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya yang mendaftar melalui PDI Perjuangan untuk Pilkada 2020 tidak diundang pada pengumuman pasangan sekaligus pemberian rekomendasi.
"Para bakal calon untuk Pilkada Surabaya tak diundang ke DPD PDI Perjuangan Jatim," ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (1/9) malam.
Pengumuman bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya dijadwalkan diumumkan langsung oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani bersamaan dengan beberapa calon untuk pilkada lainnya pada Rabu pukul 14.00 WIB.
Seperti pengumuman tahap pertama hingga keempat sebelumnya, pembacaan rekomendasi disampaikan virtual dan disaksikan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Pertama dan utama, kami sama sekali tidak tahu pasangan yang direkomendasi. Pengumuman akan dibuka dari amplop tertutup, langsung oleh DPP PDIP. Jadi yang mengetahui hanya ketua umum," ucap politikus yang akrab disapa Awi tersebut.
Meski tidak ada nama pendaftar yang diundang ke kantor DPD PDIP Jatim, namun ia selaku ketua dan Baktiono sebagai sekretaris DPC PDIP Surabaya akan hadir.
"Sampai malam ini (Selasa malam), yang diundang ke Kantor DPD untuk menyaksikan pengumuman rekomendasi hanya ketua dan sekretaris," katanya.
Sebaiknya, kata dia, semua bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota yang mendaftar, tidak bepergian keluar kota pada hari ini.
"Para pendaftar sebaiknya tetap di Kota Surabaya," tutur Ketua DPRD Kota Surabaya tersebut.
Sementara itu, Awi berkeyakinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri telah menentukan pilihan terbaik untuk Pilkada Surabaya. Ia menegaskan kader siap total, taat, dan patuh pada apapun keputusannya. Pilkada Surabaya diselenggarakan pada 9 Desember 2020, dan pendaftarannya dibuka mulai 4-6 September 2020.