Kamis 03 Sep 2020 12:13 WIB

Kasus Begal Marak di Bandung Akibat Pandemi Covid-19

Aparat diimbau terus lakukan patroli dan mengurangi kerumunan massa.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Jajaran Satreskrim Polrestabes Bandung berhasil membekuk komplotan begal di Kota Bandung.
Foto: Dok Istimewa
Jajaran Satreskrim Polrestabes Bandung berhasil membekuk komplotan begal di Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kegiatan sistem keamanan lingkungan (Siskamling) di tengah maraknya kasus pembegalan di Kota Bandung. Selain itu, patroli yang dilakukan oleh aparat kepolisian dapat terus ditingkatkan.

"Harapan saya pernah disampaikan, siskamling dikembangkan lagi," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di Balai Kota Bandung, Kamis (3/9). Menurutnya, warga dapat saling berganti melakukan penjagaan.

Ia mengatakan, pihak aparat pun harus terus melakukan patroli bersama-sama masyarakat sekaligus mengimbau untuk mengurangi kerumunan massa. Yana memperkirakan kasus pembegalan yang marak terjadi di Bandung akibat kondisi pandemi Covid-19.

"Mungkin ini dampak pandemi dari sisi ekonomi," katanya.

Namun menurutnya pihaknya belum mendapatkan laporan terkait angka kriminalitas di Kota Bandung. Kasus pembegalan kepada seorang warga di Kota Bandung kembali terjadi, kali ini menimpa pemuda Yuda Nanda Prawira di Jalan Situ, Kecamatan Babakan Ciparay, Rabu (26/8) dini hari.

Sebelumnya, Sri Mulyati (43), ibu rumah tangga warga Arcamanik dibegal oleh orang tidak dikenal yang berjumlah enam orang. Kasubbag Humas Polrestabes Bandung, AKP Rahayu Mustikaningsih mengatakan pelaku dianiaya oleh empat orang yang menggunakan sepeda motor matic di sekitar lokasi.

Menurutnya, saat kejadian situasi jalan sepi sehingga tidak terdapat saksi yang melihat peristiwa itu. "Saat kejadian lokasinya sepi dan tidak ada saksi yang melihat, korban sekarang masih dirawat," ujar dia, Selasa (1/9).

Ia melanjutkan, peristiwa pengeroyokan bermula saat korban hendak pulang dari rumah orangtuanya di Melong, Karapitan menuju Cijerah. Saat tiba di perempatan lampu merah jalan Pagarsih, menurutnya terdapat pengendara sepeda motor yang berboncengan dengan knalpot bising. Katanya, korban saat itu tidak menghiraukan mereka karena ingin lekas sampai rumah.

"Saat masuk Jalan Situ korban dipepet oleh dua orang pelaku tidak dikenal mengendarai sepeda motor matic, spontan korban berhenti kemudian kepala korban dipukul dari arah belakang dengan benda tumpul oleh salah satu pelaku," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement