Sabtu 05 Sep 2020 15:59 WIB

Karyawan di Tiga Hotel Garut Positif Covid-19

Kali pertama adanya yang terkonfirmasi Covd dari industri pariwisata di Kab Garut.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Kamar hotel/ilustrasi
Foto: wikipedia
Kamar hotel/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sebanyak empat karyawan di tiga hotel yang berlokasi di kawasan Cipanas, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, terkonfirmasi positif Covid-19. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut telah mengeluarkan surat untuk menghentikan sementara operasional tiga hotel itu sejak Sabtu (5/9).

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, terkonfirmasinya empat karyawan di tiga hotel yang berada di kawasan Cipanas itu baru diketahui pada Jumat (4/9). Karena itu, ia memberikan rekomendasi ke dinas terkait untuk menutup sementara tiga hotel tersebut.

"Kemarin ada tujuh penambahan (kasus positif Covid-19), tapi dari hotel ada empat orang. Kita rekomendasi untuk ditutup sementara," kata dia, Sabtu (5/9).

Leli belum bisa memastikan asal muasal empat karyawan hotel itu dapat terpapar Covid-19. Lantaran baru diketahui sehari lalu, pihaknya masih harus melakukan penelusuran riwayat pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

"Baru mau ditelusuri dari mana asalnya," kata dia.

Menurut dia, Dinas Kesehatan juga berencana melakukan tes usap (swab) kepada seluruh karyawan di tiga hotel tersebut. Namun, belum diketahui waktu pelaksanaan tes swab kepada seluruh karyawan di tiga hotel itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Budi Gan Gan mengatakan, kasus positif Covid-19 di tiga hotel di kawasan Cipanas ini merupakan yang kali pertama adanya yang terkonfirmasi dari industri pariwisata di Kabupaten Garut. Padahal, Budi menilai, selama ini industri pariwisata di Garut, termasuk perhotelan, selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Ia mencontohkan, dinasnya pernah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke satu di antara tiga hotel yang didapati kasus terkonfirmasi positif Covid-19 itu. Menurut dia, penerapan protokol kesehatan di hotel itu dilakukan dengan sangat ketat. Karyawan di hotel itu tak diperbolehkan melakukan kontak fisik dengan tamu.

"Bahkan saat sarapan pun, tamu tak dibiarkan mengambil makanan sendiri. Juga disediakan masker dan sarung tangan saat hendak sarapan. Jadi, saya pikir mereka terpapar di luar hotel," kata dia.

Kendati demikian, adanya kasus positif dari hotel itu akan memengaruhi kebijakan secara umum terkait sektor pariwisata di Kabupaten Garut. Budi mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait oeprasional industri pariwisata di daerahnya itu.

"Saya juga masih menunggu arahan dari Wabup, yang ditugaskan untuk menangani sektor wisata. Senin kita evaluasi untuk menentukan langkah selanjutnya," kata dia.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut hingga Jumat pukul 18.00 WIB, total kasus terkonfirmasi di daerah itu berjumlah 93 orang. Sebanyak 18 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, satu orang isolasi mandiri, 71 orang sembuh, dan tiga orang meninggal dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement