Senin 01 Jan 2024 06:21 WIB

Menu Sarapan di Hotel tak Selalu Segar, Ini Pengakuan Karyawan dan Mantan Karyawan Hotel

Seorang karyawan hotel mengungkap kapan dan bagaiman makanan di hotel jadi tak segar.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Menu sarapan di hotel (ilustrasi). Karyawan dan mantan karyawan hotel ungkap menu sarapan yang disiapkan hotel tak selalu segar.
Foto: Dok. Freepik
Menu sarapan di hotel (ilustrasi). Karyawan dan mantan karyawan hotel ungkap menu sarapan yang disiapkan hotel tak selalu segar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menyewa kamar hotel termasuk layanan sarapan kerap dipilih tamu ketika menginap di hotel. Banyak tamu berpikir sarapan di hotel lebih efisien dan dapat menghemat anggaran. 

Menginal di hotel termasuk layanan sarapan bisa sangat menghemat uang. Namun di sisi lain, bahan-bahan yang disajikan dalam menu sarapan bisa jadi sudah tidak segar. 

Baca Juga

Saat pagi hari, tamu akan disuguhkan beragam pilihan menu sarapan, seperti beragam kue kering, buah segar, jus, sereal, dan kopi yang baru diseduh. Beberapa tamu bahkan menyediakan pancake, telur, sosis, daging asap, dan jika beruntung, juga menyediakan wafel.

Dilansir laman Best Life Online, Senin (1/1/2024), salah seorang karyawan di salah hotel Louisiana dalam akun Tiktok @thebreakfasthotel, menjelaskan kapan dan bagaimana jenis bahan makanan tidak segar itu biasanya disiapkan, dan jawabannya sangat mengejutkan. “Segala sesuatu yang panas itu sebelumnya sudah dibekukan, baru dipanaskan lagi pada pagi hari,” kata TikToker tersebut. 

Dia mengacu pada menu sarapan hangat di hotel, seperti pancake dan kue. Meskipun buah yang dipotong relatif segar, ia mencatat bahwa campuran pancake adalah campuran biasa, dan bahan untuk kue kering itu didinginkan dulu baru digunakan kembali.

Memanaskan kembali makanan beku atau didinginkan, bukanlah konsep baru. Faktanya, ini digunakan oleh jaringan hotel besar di seluruh Amerika Serikat untuk memberi makan tamu secara massal. Namun, beberapa pelanggan hotel yang tentunya mengeluarkan uang lebih untuk mendapat fasilitas sarapan tersebut, berpendapat bahwa sarapan yang termasuk dalam pembayaran penginapan hotel itu ternyata malah bisa lebih buruk daripada tidak sarapan sama sekali. Karena bahan-bahannya sudah basi, terutama jika ada telurnya.

Berdasarkan All Recipes, telur orak-arik hotel cenderung memiliki rasa berbeda dengan telur yang dibuat di rumah. Pasalnya sebagian besar hotel menggunakan “telur bubuk” yang dapat menghasilkan tekstur, rasa, bahkan warna yang menarik. Meskipun telur bubuk lebih hemat biaya, telur tersebut belum tentu segar.

Hotel mungkin menggunakan bahan-bahan bubuk atau cair lainnya yang juga dapat menghasilkan bau atau sisa rasa yang tidak enak. “Bau sarapan gratis saja sudah cukup membuatku muntah,” kata seseorang di X.

Dalam video TikTok itu juga, mantan karyawan hotel, Brandi Augustus, memperingatkan, adonan wafel hotel juga tidak segar. Jika wafel terasa asam atau pahit, mungkin karena adonannya sudah lama didiamkan. Augustus juga memberi tahu bahwa wadah adonan tidak selalu dibersihkan atau diganti dengan wadah baru, sehingga kemungkinan ada karyawan yang hanya menuangkan adonan segar di atas adonan lama.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement