REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok mulai melakukan pendataan sensus penduduk secara tatap muka atau door to door yang sudah dimulai pada 1 September 2020 lalu. Total sebanyak 1.321 petugas diterjunkan untuk melakukan kegiatan sensus penduduk di Kota Depok.
Penanggung Jawab Teknis Sensus Penduduk 2020 BPS Kota Depok, Hilmiah mengatakan, sensus penduduk ini merupakan kelanjutan dari metode pengisian online yang telah dilaksanakan pada 15 April-29 Mei 2020. "Pendataan kali ini menyasar seluruh wilayah di Kota Depok. Petugas sensus tersebar di 11 kecamatan dan 63 kelurahan di Kota Depok untuk melakukan pengumpulan data pasti penduduk," ujar Hilmiah di Kantor BPS Kota Depok, Rabu (9/9).
Dia mengutarakan, karena sedang masa pandemi Covid-19, para petugas sensus dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap. Mulai dari pelindung wajah (face shield), masker, hand sanitizer, dan sarung tangan. "Mereka juga menggunakan rompi bertuliskan petugas sensus dan dipastikan dalam kondisi sehat karena telah melalui tahapan rapid test," ungkap Hilmiah.
Menurut Hilmiah, tujuan dari sensus penduduk tahun ini adalah untuk menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk menuju satu data kependudukan Indonesia. Data ini akan menjadi acuan pemerintah dalam membuat proyeksi Rencana Pembangunan Jangka Panjang. "Kami berharap seluruh masyarakat Kota Depok bersama-sama membantu kami menjalani program Sensus Penduduk 2020," harapnya.