Senin 14 Sep 2020 16:48 WIB

Lampard dan Klopp Saling Sindir, Soal Apa?

Lampard menyebut Klopp sudah membangun skuatnya empat sampai lima tahun.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Muhammad Akbar
Pelatih Chelsea Frank Lampard berjabat tangan dengan pelatih Liverpool Jurgen Klopp setelah pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Liverpool dan Chelsea di Stadion Anfield di Liverpool, Inggris, Rabu (22/7/2020).
Foto: Phil Noble / Pool via AP
Pelatih Chelsea Frank Lampard berjabat tangan dengan pelatih Liverpool Jurgen Klopp setelah pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Liverpool dan Chelsea di Stadion Anfield di Liverpool, Inggris, Rabu (22/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Manajer Chelsea Frank Lampard, angkat bicara soal sindiran Juergen Klopp terkait belanja pemain the Blues musim panas kali ini.

Klub asal London itu memang belanja gila-gilaan pada bursa transfer kali ini, dengan menghabiskan 230 juta poundsterling atau Rp 4,4 triliun. Angka itu berbanding terbalik dengan Liverpool yang baru belanja tak lebih dari 20 juta pound musim panas ini.

Chelsea, memang harus keluar dana banyak untuk membeli Hakim Ziyech, Timo Werner, Kai Havertz, dan Ben Chilwell, selain Thiago Silva yang datang dengan status bebas transfer.

''Saya tak terlalu terganggu dengan itu. Saya melihatnya itu sebagai hiburan,'' ucap Lampard, dikutip dari BBC, Senin (14/9).

Lampard menyebut Klopp sudah membangun skuatnya empat sampai lima tahun. Bahkan, di awal kedatangannya pada 2014, Klopp belanja cukup banyak pemain dengan harga mahal.

Sebut saja Alisson Becker yang memecahkan rekor dunia harga seorang kiper sebesar 67 juta poundsterling. Lalu memecahkan rekor pembelian klub saat memboyong Virgil van Dijk seharga 75 juta pound.

Itu belum termasuk dana yang dikeluarkan untuk membeli Sadio Mane, Mohamed Salah, Naby Keita hingga Fabinho. Oleh karena itu, wajar kalau juara bertahan Liga Inggris itu kini hanya membeli pemain muda seperti Sepp van den Berg, Takumi Minamino, dan Kostas Tsimikas.

''Hal yang benar-benar cerdas adalah mereka bekerja dengan keyakinan pada pelatih dan sistem selama beberapa tahun. Itu kisah yang hebat, tapi kisah yang itu terlihat dari uang yang dihabiskan untuk (membeli) pemain,'' tegas Lampard.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement