REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harta dalam bahasa Arab disebut al-maal yang berasal dari kata مَالَ – يَمِيْلُ – مَيْلاَ yang berarti condong, cenderung. Maka sangat tidak mengherankan jika setiap insan cenderung kepada gemerlapan harta.
Pimpinan Majelis Taklim dan Dzikir Baitul Muhibbin, Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi menyampaikan, Alquran menyebut kata al-mal (harta) tidak kurang dari 86 kali. Penyebutan berulang-ulang terhadap sesuatu di dalam Alquran menunjukkan adanya perhatian khusus dan penting terhadap harta.
"Alquran memandang harta sebagai sarana bagi manusia untuk mendekatkan diri kepada Khaliq-Nya, bukan tujuan utama yang dicari dalam kehidupan," katanya melalui pesan hikmahnya beberapa waktu lalu.
Dalam Islam, ada semangat kuat menghargai harta. Bahkan harta disebut sebagai alkhair yang berarti kebaikan. Artinya dengan harta segala kebaikan bisa diwujudkan.
"Mereka yang berlaku baik dengan harta yang telah Allah titipkan kepadanya, akan pendapatkan penghargaan mulia dari Sang Pemilik Kunci Rezeki," katanya.
Kebaikan yang kita lakukan tidak akan menguap hilang sia-sia. Allah berjanji bagi siapa yang mau berbuat baik, dia akan membalasnya dengan yang lebih baik. Dan kalimat “lebih baik” apabila bersumber dari Allah, sungguh kita tak akan mampu membayangkannya.
مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللّهَ قَرْضاً حَسَناً فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافاً كَثِيرَةً
“Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah Melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak.” (Al-Baqarah: 245)
"Mari saudaraku yang Mulia, sambut ajakan Sang Khaliq dengan membuka tabungan akhirat dengan hartamu," kata Habib Abdurrahman.