Saturday, 19 Jumadil Akhir 1446 / 21 December 2024

Saturday, 19 Jumadil Akhir 1446 / 21 December 2024

Bea Cukai Gelar Diskusi Peluang dan Tantangan Ekspor Maluku

Senin 14 Sep 2020 21:52 WIB

Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Bea Cukai Maluku kembali menggelar webinar yang bertema Tantangan dan Peluang Ekspor Komoditi Unggulan Maluku: Daya Saing Produk dan Akses Perdagangan Global, pada hari ini Kamis (10/9).

Bea Cukai Maluku kembali menggelar webinar yang bertema Tantangan dan Peluang Ekspor Komoditi Unggulan Maluku: Daya Saing Produk dan Akses Perdagangan Global, pada hari ini Kamis (10/9).

Foto: Bea Cukai
Diskusi webinar Bea Cukai Maluku menghadirkan Duta Besar RI untuk Tiongkok

REPUBLIKA.CO.ID, MALUKU -- Ekspor menjadi salah satu kegiatan yang mampu membantu pemulihan ekonomi nasional (PEN) saat pandemi COVID-19. Karena itu dibutuhkan cara untuk mendorong pengembangan ekspor potensial dan peningkatan kinerja ekspor.

Guna membahas upaya peningkatan ekspor produk komoditi unggulan wilayah Maluku melalui pengembangan produk ekspor, peningkatan nilai tambah dan daya saing produk, dan penyediaan berbagai informasi pasar yang dapat dimanfaatkan oleh para eksportir, calon eksportir potensial dan pelaku UKM, Bea Cukai Maluku kembali menggelar webinar yang bertema "Tantangan dan Peluang Ekspor Komoditi Unggulan Maluku: Daya Saing Produk dan Akses Perdagangan Global", pada hari ini Kamis (10/9).

Kegiatan webinar tersebut dilakukan secara daring dengan narasumber antara lain Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok, Djauhari Oratmangun, Sekda Provinsi Maluku, Kasrul Selang, Kakanwil Bea Cukai Maluku, Erwin Situmorang, Asisten III Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Maluku, Ismail Usemahu, dan dari kalangan akademisi, Dr. Djufri Rays Pattilouw, SE., M.Si.

Sedangkan peserta berasal dari internal pegawai di lingkungan Kanwil Bea Cukai Maluku, dinas perindustrian dan perdagangan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota, dinas kelautan dan perikanan pemerintah daerah, para pelaku usaha eksportir, calon eksportir potensil, UKM, BUMD, dan kalangan akademisi serta instansi pemerintah/kementerian lembaga terkait.

Sekda Provinsi Maluku, Kasrul Selang, mengatakan terobosan-terobosan dalam rangka peningkatan ekspor perlu terus dilakukan untuk mengatasi benang kusut yang mempengaruhi daya saing produk Maluku dan akses pasar. Terutama tiga sektor prioritas komoditi unggulan antara lain produk perikanan, pertanian dan kehutanan.

Sedangkan menurut Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok, Djauhari Oratmangun, berharap seluruh elemen terkait terutama pemerintah daerah diharapkan bisa memanfaatkan investasi untuk pembangunan manufaktur, infratsruktur, ekonomi digital, dan bekerja sama serta bermitra dengan kedutaan, Indonesia Chamber, asosiasi terkait, dan pusat informasi perdagangan dalam rangka percepatan dan peningkatan ekspor komoditi unggulan dari wilayah Maluku.

Pada kesempatan yang sama, Asisten III Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Maluku, Ismail Usemahu menyatakan perlunya langkah dan strategi bersama dengan seluruh pihak terkait (pemerintah daerah, instansi pemerintah/kementerian lembaga, dan para pelaku usaha) “terutama diversifikasi produk dan pasar ekspor bagi komoditi dari wilayah Maluku sebagai solusi untuk memperoleh peluang pasar bagi peningkatan ekspor di daerah.”

Kakanwil Bea Cukai Maluku, Erwin Situmorang turut berharap agar kebutuhan sharing informasi dan akses pasar serta pemberian insentif fiskal dapat mendorong para pelaku usaha untuk peningkatan ekspor. “Selain itu, mendukung pemerintah daerah untuk membangun industri, menarik investor dan meminimize biaya logistik yang dapat mempengaruhi daya saing, mutu, dan nilai tambah produk unggulan Maluku,” pungkas Erwin.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
 
Terpopuler