Selasa 15 Sep 2020 21:30 WIB

SAR Bandung Tangani 80 Kasus Pencarian Orang Hilang

Kasus yang paling sering ditangani adalah orang hilang terbawa arus laut dan sungai.

Petugas SAR mengevakuasi penumpang dari kapal feri yang tenggelam (ilustrasi).
Foto: Antara
Petugas SAR mengevakuasi penumpang dari kapal feri yang tenggelam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Kantor SAR Bandung, Jawa Barat, selama tahun 2020 menangani 80 kasus pencarian orang hilang terbawa arus sungai dan gelombang laut di wilayah Jawa Barat. Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah mengatakan kasus pencarian orang hilang yang ditangani sebagian besar warga dan nelayan yang dilaporkan terbawa arus. Kasus seperti ini tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.

"Bahkan beberapa hari yang lalu operasi SAR Bandung bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI/Polri dan BPBD setempat berhasil menemukan dua jasad nelayan asal Sukabumi yang dilaporkan hilang di perairan laut selatan Cianjur," katanya di Cianjur Selasa (15/9).

Selain pencarian orang hilang di lautan, pihaknya pun melakukan pencarian orang terbawa arus sungai seperti yang menimpa beberapa orang warga di Cianjur. Salah satunya wartawan yang terbawa hanyut bersama anaknya saat memancing di sungai di belakang kompleks perumahan tempatnya tinggal.

Meski anggota yang dikirim ke setiap lokasi terbatas, kata dia, namun operasi SAR yang dilakukan dapat berjalan dengan maksimal. Sebab mereka selalu berkoordinasi dengan relawan dan aparat setempat dibantu warga sekitar. Bahkan setiap operasi SAR dilakukan dapat tuntas dengan penemuan sebelum batas waktu habis.

Deden menjelaskan, untuk wilayah Cianjur, pihaknya memfokuskan operasi penyelamatan orang hilang tenggelam atau terbawa arus di pesisir pantai selatan yang kerap terjadi. Sehingga selain melakukan pencarian, pihaknya juga mengimbau warga atau nelayan untuk menghindari pantai saat cuaca buruk.

"Kami selalu mengimbau warga di pesisir selatan atau wilayah rawan bencana untuk jeli melihat tanda-tanda alam. Bahkan kami membekali relawan di Cianjur, untuk tangguh bencana dan mempelajari tanda-tanda. Sehingga mereka dapat bertindak ketika melihat tanda akan terjadinya bencana," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement