REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masyarakat yang ingin menikmati berbagai fasilitas umum di Gedung Sate nampaknya harus mengurungkan niat. Gedung yang menjadi Kantor Gubernur Jabar ini, kembali menerapkan lockdown atau penghentian sementara sejumlah aktivitas.
Menurut Asisten Daerah III Bidang Administrasi Setda Jabar Dudi Sudrajat, melihat kondisi angka penyebaran kasus Covid-19 di Jabar termasuk Bandung Raya masih tinggi. Sehingga, pihaknya enggan membuka kawasan ini untuk masyasrakat umum. Karena, Pemprov Jabar tak mau ambil risiko kembali ada pegawainya yang terpapar cukup banyak.
"Kalau museum masih tutup. Masjid juga sekarang ditutup dan kantin buka sebagian untuk internal kita saja pegawai," ujar Dudi ketika dihubungi, Rabu (16/9).
Saat ini, kata dia, para pekerja saja baik aparatur sipil negara (ASN) maupun non-ASN tidak semuanya masuk dalam waktu bersamaan. Mereka sebagian menerapkan work from home (WFH) secara bergantian sesuai dengan kebutuhan tiap divisi.
Namun, menurut Dudi, ada pegawai yang tetap harus masuk setiap harinya untuk tingkat Eselon III ke atas. Sedangkan Eselon IV ke bawah bisa menerapkan WFH.
"Nah kalau yang umur di atas 50 tahun, punya penyakit bahwaan, serta ibu hamil dan menyusui juga masih tidak diperkenankan masuk. Mereka cukup WFH saja," papar Dudi.
Dudi menjelaskan, untuk Lockdown ini diperpajang sampai akhir September 2020. Pemprov Jabar, akan mengkaji ulang terkait pembukaan fasilitas umum melihat kondisi ke depan atas penyebaran kasus Covid-19.
Namun, kata dia, Pemprov Jabar masih mempersilakan masyararkat yang memang ada keperluan untuk datang ke Gedung Sate. Syaratanya mereka harus memperlihatkan tes hasil swab atau rapid yang negatif.
"Jangan sampai pokoknya terulang penyebaran virus di sini. Kita tidak mau ambil risiko," katanya.
Berdasarkan data aplikasi Pikobar, per hari Selasa (15/9), ada penambahan kasus baru yang cukup tinggi di Jabar mencapai 347 orang. Dengan demikian total warga Jabar yang sempat terpapar virus corona mencapai 14.938 orang.
Sedangkan yang masih dalam tahap isolasi atau perawatan secara bertambah 84, sehingga total ada 6.527 orang. Sementara yang sembuh angkanya naik mencapai 8.106. Untuk data orang meninggal karena virus ini di Jabar ada 305 atau bertambah enam orang dari hari sebelumnya.