REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- FIFA melaporkan, sepak bola di seluruh dunia akan kehilangan pendapatan sebesar 14 miliar dolar AS atau sekitar Rp 207 triliun karena pandemi virus corona baru. Angka ini didapatkan dari taksiran FIFA terhadap pemasukan dari seluruh pertandingan sepak bola.
Otoritas sepak bola dunia ini menghitung nilai pertandingan kompetisi klub domestik dan tim nasional pada tahun 2020 sebesar 46 miliar dolar AS. Angka ini belum termasuk laga sepak bola antarklub internasional seperti Liga Champions. Dipercayai, sebesar 14 miliar dolar AS dari jumlah itu akan hilang karena Covid-19.
Olli Rehn, orang yang mengepalai komite pengarah untuk dana bantuan FIFA sebesar 1,5 miliar dolar AS, menjelaskan dampak virus corona pada sepak bola. "Ini jumlah yang sangat besar dan mencakup ekonomi sepak bola secara keseluruhan, termasuk semua akademi muda," kata Rehn dikutip dari RTE, Rabu (16/9).
Rehn mengatakan, kondisi ini akan berdampak juga pada pemasukan tahun depan. Makanya dana bantuan Covid-19 ini tidak terikat waktu.
"Mereka bisa meminta pinjaman nanti jika perlu," jelasnya.
Jika melihat rincian dampaknya, kata dia, klub dan anggota asosiasi di Eropa yang paling terpengaruh secara absolut. Tetapi, kata dia, secara relatif mereka yang berada di luar Eropa lebih menderita, khususnya di Amerika Selatan.
Rencana bantuan memungkinkan asosiasi nasional dan konfederasi regional untuk mengajukan hibah dan pinjaman tanpa bunga. Setiap asosiasi nasional dapat mengajukan hibah sebesar 1 juta dolar AS ditambah 500.000 dolar untuk sepak bola wanita. Konfederasi dapat mengajukan hibah sebesar 2 juta dolar AS.
FIFA telah menghadapi banyak masalah di masa lalu dengan dana yang disalahgunakan, tetapi Rehn yakin proses audit yang sedang dilaksanakan akan mendeteksi adanya korupsi. "Tata kelola yang baik adalah inti dari dana bantuan Covid-19 ini," katanya.