REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendorong perusahaan rintisan dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memanfaatkan platform digital untuk mendukung keberlangsungan bisnis mereka di tengah pandemi virus corona.
"UMKM memang mempunyai potensi tumbuh selama masa pandemi ini karena adanya perubahan perilaku masyarakat dan orientasi masyarakat yang memilih beraktivitas dari rumah saat membeli barang yang dibutuhkan sehari-hari," kata pelaksana tugas Direktur Ekonomi Digital, Direktoran Jenderal Aplikasi Informatika, I Nyoman Adhiarna, kepada Antara, Kamis (17/9).
Kementerian sejak beberapa tahun belakangan mendorong para pelaku UMKM untuk masuk ke platform digital, terutama di saat pandemi ini agar mereka tetap hidup dan bertumbuh. Data Kominfo untuk tahun 2019, melalui program Ayo UMKM Jualan Online, terdapat 139.337 UMKM yang sudah go online.
"Dengan memanfaatkan teknologi digital dan dukungan startup lokal, mereka bisa menjangkau lebih banyak pembeli," kata Nyoman.
Untuk menyiapkan para pelaku UMKM dapat masuk ke platform digital, Kementerian Kominfo menilai mereka perlu mempercepat pembangunan infrastruktur telekomunikasi, meningkatkan keterampilan pelaku UMKM digital dan memberikan literasi digital.
"Program ini semua akan menjadi prioritas program kerja Kominfo 2021," kata Nyoman.
Kegiatan yang sudah dilakukan pemerintah untuk mendorong UMKM go digital antara lain berupa pemberian pulsa gratis, dukungan promosi di platform digital, pelatihan pemasaran digital dan bahasa Inggris.
Survei dari platform perbandingan harga Telunjuk.com menunjukkan tiga dari lima merk perawatan kulit terlaris di e-commerce merupakan produk lokal.
Telunjuk.com mengutip laporan dari Compas Market Insight Dashboard periode 8 Agustus - 7 September 2020 mencatat merk lokal Lacoco, Avoskin dan Somethinc berada di lima besar merk dengan penjualan dan transaksi tertinggi di Shopee, Bukalapak dan Tokopedia.