Kamis 17 Sep 2020 16:44 WIB

Bank Indonesia: Perekonomian Nasional Kian Membaik

Indikator dini pada Agustus menunjukkan prospek positif pemulihan ekonomi global.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Konsumen berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (3/9). Bank Indonesia (BI) berupaya menempuh langkah-langkah kebijakan lanjutan yang diperlukan dalam mendorong program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hal ini sejalan dengan dinamika perekonomian dan pasar keuangan global serta penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap prospek perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
Foto: Prayogi/Republika
Konsumen berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (3/9). Bank Indonesia (BI) berupaya menempuh langkah-langkah kebijakan lanjutan yang diperlukan dalam mendorong program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hal ini sejalan dengan dinamika perekonomian dan pasar keuangan global serta penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap prospek perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) berupaya menempuh langkah-langkah kebijakan lanjutan yang diperlukan dalam mendorong program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hal ini sejalan dengan dinamika perekonomian dan pasar keuangan global serta penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap prospek perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu. 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan koordinasi kebijakan yang erat dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus diperkuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga

“Perekonomian global secara bertahap mulai membaik. Perkembangan ini terutama didorong oleh perbaikan pertumbuhan ekonomi di China dan Amerika Serikat, sedangkan kinerja perekonomian Eropa, Jepang, dan India belum kuat,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Kamis (17/9).

Menurutnya perkembangan positif di China dan AS sejalan dengan melandainya penyebaran Covid-19 yang mendorong meningkatnya mobilitas masyarakat global ke level equilibrium normal baru dan dampak stimulus moneter dan fiskal yang cukup besar. Sejumlah indikator dini pada Agustus 2020 mengindikasikan prospek positif pemulihan ekonomi global, seperti meningkatnya mobilitas, berlanjutnya ekspansi PMI manufaktur dan jasa di AS dan Tiongkok, serta naiknya beberapa indikator konsumsi.