Jumat 18 Sep 2020 20:33 WIB

KAI Tambah Pinjaman Rp 4,2 Triliun untuk LRT Jabodebek

Fasilitas kredit ini dilakukan oleh 15 bank dan lembaga keuangan melalui sindikasi.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Dua rangkaian kereta Light Rail Transit (LRT) yang berada di kawasan Cibubur, Jakarta, beberapa waktu lalu. PT KAI mendapatkan tambahan fasilitas kredit sebesar Rp 4,2 triliun untuk proyek pembangunan LRT Jabodebek.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Dua rangkaian kereta Light Rail Transit (LRT) yang berada di kawasan Cibubur, Jakarta, beberapa waktu lalu. PT KAI mendapatkan tambahan fasilitas kredit sebesar Rp 4,2 triliun untuk proyek pembangunan LRT Jabodebek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) mendapatkan tambahan fasilitas kredit sebesar Rp 4,2 triliun untuk proyek pembangunan LRT Jabodebek. Pinjaman ini merupakan tambahan atas pinjaman sebelumnya pada 2017 sebesar Rp 18,1 triliun untuk Kredit Investasi dan Rp 1,15 triliun untuk Kredit Modal Kerja.  

"Dengan adanya tambahan pinjaman ini diharapkan penyelesaian Depo dan Stasiun proyek LRT Jabodebek dapat segera terealisasi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan," kata Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, dalam keterangan tertulis, Jumat (18/9). 

Baca Juga

Penandatangan perjanjian fasilitas kredit ini dilakukan oleh 15 bank dan lembaga keuangan melalui skema sindikasi yang terdiri atas Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, CIMB Niaga, PT SMI, Bank DKI, MUFG, Hana Bank, Shinhan Bank Indonesia, Bank Sumatra Utara, Bank Mega, Bank Permata, Bank BJB, dan Bank Papua. 

Dengan dukungan penuh dari perbankan, Didiek optimistis LRT Jabodebek dapat selesai tepat waktu. Proyek LRT Jabodebek ini ditargetkan dapat beroperasi pada pertengahan 2022.