REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meresmikan reaktivasi jalur kereta api (KA) Ciranjang-Cipatat. Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan jalur tersebut dapat mempercepat perjalanan menuju Sukabumi.
Dia menuturkan jalur KA Ciranjang-Cipatat meningkatkan kapasitas lintas dari yang semula tiga perjalanan menjadi tujuh perjalanan KA. "Waktu tempuh KA Cipatat-Sukabumi atau sebaliknya menjadi 2,5 jam atau sekitar 30 menit lebih cepat dari moda transportasi darat," kata Zulfikri saat meresmikan jalur KA Ciranjang-Cipatat di Stasiun Cipeyeum, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat secara virtual, Senin (21/9).
Zulfikri menambahkan, jalur KA tersebut juga akan menjadi jalur alternatif kereta api dari Bogor ke Bandung. Dengan begitu, masyarakat Bogor tidak perlu ke Jakarta jika ingin menuju Bandung dengan moda kereta api.
Dia menuturkan reaktivasi jalur KA Ciranjang-Cipatat menggunakan anggaran APBN 2019 sekitar Rp 118 miliar. "Ini dengan beberapa pekerjaan antara lain peningkatan jalur dengan penggantian Rel KA R.33 menjadi Rel R.54 dan juga normalisasi badan jalan," ujar Zulfikri.
Zulfikri mengatakan, dari hasil pembangunan jalur kA tersebut juga dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan, aksesibilitas dan mobilitas, serta memperlancar roda perekonomian. Dia berharap, dengan beroperasinya jalur tersebut, mobilitas orang dan logistik di sekitar wilayahnya lebih mudah dan efisien.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz meilai aktivasi jalur tersebut sangat berdampak positif bagi warga Cianjur. Neng mengatakan jalur tersebut dapat mempermudah akses bagi warga Cianjur yang ingin melakukan perjalanan dari dan ke Bandung dan Sukabumi.
"Mau ke Bandung di Ciranjang macet karena ada pabrik. Ke Sukabumi juga macet banyak bus melintas. Hampir kita terisolir habis waktu terbuang di jalan kalau mau ke mana-mana," ungkap Neng.
Untuk itu, Neng menuturkan reaktivasi jalur KA Ciranjang-Cipatat akan meningkatkan mobilitas. Dengan begitu dapat membuat warga tidak terisolir dan terhambat untuk menuju Bandung, Sukabumi, dan sekitarnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menganggap peresmian jalur KA Ciranjang-Cipatat sangat positif. "Ini karena konektivitas antara Jakarta, Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan Bandung akan tergabung," jelas Budi.
Reaktivasi jalur KA Ciranjang-Cipatat merupakan kelanjutan dari proyek reaktivasi jalur KA Cianjur-Ciranjang yang telah selesai dan beroperasi pada 2019. Lintas Ciranjang-Cipatat merupakan segmen kedua dari rencana tiga segmen program reaktivasi jalur Kereta api Cianjur-Padalarang.
Segmen pertama merupakan lintas Cianjur-Ciranjang sepanjang 15 kilometer, segmen kedua lintas Ciranjang-Cipatat sepanjang 15 kilometer, dan segmen ketiga Cipatat-Padalarang sepanjang 13,8 kilometer. Untuk segmen ketiga memiliki kondisi geografis yang sangat sulit, gradien yang sangat tinggi dan saat ini masih dalam studi trase yang diharapkan pada 2022 akan dimulai pembangunannya.