REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Baparekraf menggelar acara sosialisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo, dalam acara bertajuk Coaching Clinic Program Pemulihan Ekonomi Nasional Senin (21/9), mengatakan PEN merupakan salah satu program yang disiapkan pemerintah untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian.
"Sosialisasi program PEN mempertemukan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya usaha UMKM dengan perbankan (Himbara) dan BPD. Sehingga para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif bisa mendapatkan informasi sekaligus coaching clinic soal bagaimana cara memanfaatkan program stimulus PEN agar dapat kembali bangkit berproduksi dan tumbuh," kata Fadjar dalam keterangan tertulisnya.
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara daring dan luring yang melibatkan Bank BNI, BRI, Mandiri dan BTN (Himbara), BPD Yogyakarta, dan lima Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman, dan Kota Yogyakarta serta para pemangku kepentingan pariwisata.
Program PEN bertujuan melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya selama pandemi. "Untuk UMKM, program PEN diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM dalam meningkatkan kinerja UMKM yang telah memberikankontribusi pada perekonomian Indonesia," kata Fadjar Hutomo.
Kegiatan coaching clinic Program PEN ini dihadiri beberapa narasumber, antara lain Anggota DPD RI Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Hengky Manurung, Kamar Dagang dan Industri Indonesia / CEO Jogja Bay Waterpark Bambang Soeroso, dan Vice President Divisi Hubungan Kelembagaan BNI Muin Fikri serta sejumlah petinggi perbankan dan pejabat setempat lainnya.