REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Solo 2020 sudah mendekati tahapan kampanye pasangan calon. Penetapan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dijadwalkan pada 23 September 2020. Kampanye bisa dilakukan tiga hari setelah penetapan calon.
Dua pasangan bakal calon yang telah mendaftar ke KPU Solo, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Suparjo (Bajo) memiki dua strategi kampanye yang berbeda. KPU membatasi pertemuan tatap muka dengan peserta maksimal 50 orang lantaran masih dalam masa pandemi Covid-19.
Pasangan Gibran-Teguh yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memilih untuk melakukan blusukan secara virtual. Sedangkan, pasangan independen Bajo melakukan gerakan bawah tanah.
Ketua Tim Pemenangan Gibran-Teguh, Putut Gunawan, mengatakan, aturan KPU tentang pembatasan peserta kampanye membuat timnya mencari cara kreatif dalam menentukan jenis kampanye.
"Salah satu konsep yang akan kami lakukan yakni blusukan virtual. Teknisnya nanti Mas Gibran dan Pak Teguh berada di markas besar kemudian tim media yang berkeliling ke masyarakat. Konsep sederhananya seperti itu," jelasnya kepada wartawan, Senin (21/9).
Dalam masa kampanye nanti, lanjutnya, tim pemenangan akan fokus melakukan sosialisasi visi dan misi Gibran-Teguh dalam memimpin Kota Solo. Meski dilakukan secara virtual, Putut optimistis esensi dari program yang akan dikerjakan Gibran-Teguh bakal sampai pada masyarakat.
"Poinnya utama dari visi misi Gibran-Teguh adalah melanjutkan program pemerintahan Rudy-Purnomo disertai dengan berbagai inovasi, khususnya memajukan bidang pariwisata, teknologi informasi serta gerakan anak muda yang kreatif," paparnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Bajo, Robert Hananto, menyatakan sejak lama timnya telah melakukan aksi meski jarang terpublikasi. "Kami sudah banyak kegiatan tetapi dilakukan lewat bawah tanah, tanpa koar-koar," ujarya.
Robert menyatakan, gerakan bawah tanah lebih efektif karena pasangan Bajo menyasar masyarakat kecil. Timnya melakukan sosialisasi sekaligus memberi edukasi terkait Pilkada 2020 kepada masyarakat kecil secara masif dan terstruktur.
"Kami sudah menyiapkan sejak beberapa tahun lalu. Jadi sosialisasi sudah kami lakukan jauh-jauh hari. Anggotanya ya rakyat biasa," tutupnya.