REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) segera membangun laboratorium penelitian sekaligus tempat produksi obat-obatan herbal tradisional. Rencana pemerintah NTT memproduksi obat tradisional untuk pengobatan penyakit Hepatitis C mulai tahun 2020 hingga 2021.
Sesuai hasil riset dilakukan sejumlah peneliti bahwa NTT memiliki banyak tanaman obat-obatan, seperti Faloak, jahe merah dan kelor yang memiliki manfaat untuk pengobatan berbagai jenis penyakit, seperti penyakit hepatitis, demam berdarah an malaria.
"Banyak tanaman obat-obatan yang tumbuh di daerah ini, sehingga mendorong pemerintah NTT membangun fasilitas laboratorium penelitian dan tempat produksi obat-obatan herbal dilakukan di NTT," ucap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur dr Meserasi Ataupah, Selasa (22/9).
Pembangunan fasilitas laboratorium dilakukan Pemerintah NTT dengan menggandeng pihak ketiga. "Ada pihak ketiga yang sudah siap membantu Pemerintah NTT untuk mendukung pembangunan laboratorium penelitian sekaligus tempat produksi berbagai jenis tanaman tradisional daerah ini di Kupang," ucapnya.
Menurut dia, pemerintah NTT juga telah menyiapkan lahan untuk lokasi pembangunan laboratorium sekaligus tempat penanaman tanaman obat-obatan tradisional yang diproduksi di NTT.