Rabu 23 Sep 2020 06:41 WIB

Halep Akui Temukan Kekuatan Saat Pandemi Covid-19

Halep juara Italian Open 2020 sebelum berlaga di French Open.

 Simona Halep
Foto: EPA-EFE/Clive Brunskill
Simona Halep

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petenis putri Simona Halep mengaku mampu menemukan kekuatan diri selama pandemi Covid-19. Ini membuatnya bisa kembali ke lapangan dan berkompetisi dengan semangat baru serta sikap yang lebih dewasa.

Halep sempat menyabet gelar juara pada turnamen di Dubai dan Praha sebelum seluruh turnamen tenis dunia dihentikan sementara sejak Maret lalu akibat pandemi virus corona. Namun setelah turnamen-turnamen itu dilanjutkan kembali, Halep menambah catatan prestasinya dengan memenangkan Italian Open 2020 pada Senin (21/9).

Baca Juga

“Pandemi ini membantu mewujudkan impian saya. Sekarang saya merasa lebih dewasa dan lebih tenang, karena seluruh dunia sedang menghadapi masalah yang sama, bukan dunia olahraga saja. Ini adalah penampilan terbaik saya dalam tujuh tahun terakhir,” kata Halep dikutip dari Reuters, Selasa (22/9).

Lebih lanjut, petenis profesional berusia 28 tahun itu mengakui gelar juara Italian Open 2020 merupakan impiannya sejak 2013. Halep memenangkan gelar juara tersebut setelah lawannya Karolina Pliskova mundur karena cedera.

“Dulu, saya selalu bertarung dengan semua orang, termasuk lawan-lawan saya, diri saya sendiri, dengan bola, raket, cuaca, tim dan masih banyak lagi. Tapi sekarang saya punya pandangan baru, yaitu saya harus bertarung dan hanya fokus pada satu lawan saya di lapangan,” ujar Halep.

Sementara kini orang-orang kembali menjagokan Halep sebagai juara Roland Garros tahun ini setelah kemenangannya pada 2018, petenis asal Rumania itu mengaku akan menjalani setiap laga dengan tenang dan tanpa beban.

“Kalau orang-orang menjagokan saya, justru saya tidak mau terlalu memikirkan hal itu. Bagi saya, setiap pertandingan harus dijalani dengan sungguh-sungguh. Jadi, saya akan fokus satu-satu dan tidak mau terlalu memikirkan hasilnya,” ungkap Halep.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement