REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyebut pelaku UKM dalam mengembangkan usahanya seringkali menghadapi sejumlah hambatan seperti keterbatasan modal maupun aksesibilitas perbankan.
Direktur Usaha Mikro BRI Supari mengatakan usaha yang dilakukan pelaku UMKM cukup menjanjikan, tapi usaha mereka tidak mampu memenuhi syarat perbankan atau unbankable. “Kami berupaya menaikkan level pelaku UMKM dari unbankable menjadi bankable (layak dan mampu memenuhi syarat perbankan),” ujarnya kepada wartawan, Rabu (23/9).
Presiden Joko Widodo memberikan Bantuan Presiden (Banpres) Produktif kepada 12 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk mendorong keberlangsungan usaha mereka. Menurut Supari Banpres dapat menambah modal para pelaku UMKM, manfaat lanjutannya adalah bisa menjadikan usaha mikro yang unbankable menjadi bankable.
“Jika pelaku UMKM sudah bankable tentunya bisa lebih mudah mengakses pinjaman perbankan dalam rangka mengembangkan usahanya. Banpres membantu pelaku usaha mikro yang unbankable menjadi bankable," ucapnya.
Menurutnya BRI juga terus berupaya agar pelaku UKM bisa dengan mudah mendapatkan tambahan modal kerja atau bantuan lainnya dari pemerintah dengan mudah.
“Jelas Banpres produktif itu tidak berhenti di situ, mereka diupayakan untuk menggunakan uang ini untuk tambahan modal kerja. Nantinya yang sudah bisa mengakses banpres produktif bisa juga mengakses KUR super mikro itu merupakan suatu kesinambungan bunganya itu ditanggung oleh pemerintah,” ucapnya.
Supari mencatat BRI telah menyalurkan Banpres Produktif kepada hampir dua juta pelaku usaha mikro yang berhak menerimanya.
“Sampai dengan hari ini itu sudah hampir 2 juta, jadi BRI mengambil peran yang cukup signifikan karena BRI punya data dan juga punya jaringan yang bisa membantu Kementerian Koperasi dan UKM untuk mengolektif data,” ucapnya.
Menurutnya, BRI memiliki peran yang signifikan dalam penyaluran Banpres Produktif. Hal ini karena data yang dimiliki BRI juga sering digunakan oleh dinas-dinas koperasi di kabupaten kota.“Maka dari itu, BRI turut andil untuk mencapai target pemerintah untuk bisa menyalurkan bantuan tersebut kepada 9,1 juta penerima hingga akhir September 2020,” ucapnya.