Kamis 24 Sep 2020 17:04 WIB

Abu Darda yang Menolak Berbesan dengan Keluarga Kaya

Abu Darda adalah salah seorang sahabat nabi yang dikenal zuhud di kehidupannya

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Sahabat Nabi (Ilustrasi)
Foto: Republika
Sahabat Nabi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uwaimir bin Malik al-Khazraji atau lebih dikenal dengan Abu Darda adalah salah seorang sahabat nabi yang dikenal zuhud di kehidupannya. Ia meninggalkan hidup glamor dunia karena dinilai akan melalaikannya dari Allah Swt. Abdurrahman bin Auf bahkan menyebutnya seseorang yang mampu menolak dunia dengan kedua telapak tangan dan dadanya.

Suatu hari, saat Abu Darda berada di Damaskus, Muawiyah bin Abi Sufyan mengirim seorang utusan untuk meminang putrinya yang bernama Darda untuk anak Muawiyah yang bernama Yazid. Muawiyah adalah salah seorang sahabat nabi yang memiliki harta melimpah, bahkan ia juga yang pertama kali mendirikan khilafah bani umayyah.

Tanpa ragu, Abu Darda malah menolak untuk menikahkan anaknya Darda kepada Yazid. Abu Darda justru menikahkan putrinya dengan seorang pemuda muslim dengan harta dan keluarga biasa yang ia lebih sukai agama dan akhlaknya.

Penolakan ini tersebar ke semua telinga orang-orang saat itu. Hal ini menjadi pembicaraan publik Damaskus, berita besar bahwa Yazid bin Muawiyah meminang putri Abu Darda, namun ternyata ditolak Abu Darda.

Heran dengan tindakan Abu Darda, ada seseorang yang menanyakan hal ini langsung kepada Abu Darda.

Ia lantas menjawab, “Aku hanya memilih yang terbaik untuk Darda.”

Orang tersebut bertanya lagi, “Bagaimana caranya?”

Abu Darda menjawab: “Apa yang kau bayangkan bila Darda berdiri di mana di hadapannya terdapat banyak para dayang yang melayaninya. Ia dapati dirinya berada dalam istana di mana setiap mata merasa ingin mendapatkan kenikmatannya. Lalu kalau ia sudah seperti itu, bagaimana dengan agamanya?!”

Abu Darda lebih memilih sesorang pemuda biasa dengan akhlak dan agama yang baik dibanding calon menantu bergelimang harta yang kemungkinan dapat melalikan Darda dari agamanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement