REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menaruh perhatian khusus terhadap kegiatan usaha dari kalangan mahasiswa di Riau, terlebih Riau merupakan salah satu wilayah operasional Pertamina yang memiliki potensi pasar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang besar. Lewat program Kampuspreuneur, Pertamina ingin menggairahkan semangat dan minat para mahasiswa di Riau untuk mengembangkan usaha agar nantinya bisa mandiri dan menjadi motor penggerak ekonomi di Riau.
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 terdapat 2,9 juta lapangan pekerjaan. Namun lapangan kerja tersebut diperebutkan oleh 133 juta tenaga kerja. Tak heran, pada tahun 2019 BPS mendata sebanyak 6,24 persen pengangguran berpendidikan sarjana.
Tak hanya itu, kondisi pandemi Covid-19 memperburuk angka pengangguran di Riau, di mana melahirkan sebanyak 7.160 jiwa, dan angka kemiskinan meningkat menjadi lebih kurang 23.776 jiwa. Untuk itu, salah satu usaha menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Riau yakni dengan menggairahkan UMKM, terutama di kalangan generasi muda.
“Kami ingin agar mahasiswa yang merupakan generasi muda di Riau bisa memulai usahanya dengan baik dan menjadi mandiri serta menjadi motor penggerak ekonomi di Riau. Karena kita tahu, UMKM merupakan salah satu penopang ekonomi suatu daerah, bahkan negara,” kata Fajriyah Usman dalam siaran persnya.
Fajriyah mengatakan, untuk meningkatkan kewirausahaan di kalangan mahasiswa di Riau, Pertamina menjalin kerja sama dengan Universitas Islam Riau (UIR) Pekanbaru lewat program Kampuspreuneur. Program pengembangan UMKM ini diawali dengan workshop kewirausahaan bagi mahasiswa UIR pada 14 Juli 2020 lalu. Para mahasiswa tersebut dibekali dengan motivasi berwirausaha dan soft skill membangun wirausaha serta ilmu manajemen bisnis.
“Peserta yang ikut program ini kita tantang untuk menyusun proposal bisnis wirausaha. Proposal bisnis terbaik mendapat bantuan modal dari dana CSR Pertamina untuk diwujudkan menjadi usaha. Selain itu, proposal bisnis terpilih juga akan didampingi mentor saat realisasinya,” kata Fajriyah.
Fajriyah mengatakan, kampus UIR sendiri memiliki 27 ribu mahasiswa aktif dari 42 program studi yang ada. Dan ini merupakan potensi kewirausahaan yang luar biasa.
“Bayangkan berapa banyak ide-ide usaha yang segar dari para mahasiswa UIR ini. Ini merupakan potensi untuk Provinsi Riau juga. Maka dari itu wajib kita gairahkan semangat usaha dan bantu para mahasiswa ini,” kata Fajriyah.
Ada 150 pendaftar dengan 86 proposal. Selanjutnya proposal yang masuk diseleksi oleh 5 juri yang dilibatkan, yakni 2 juri dari Kampus UIR, 2 juri dari praktisi eksternal dan 1 juri dari Pertamina.
Para juri telah menetapkan 20 mahasiswa-mahasiswi dengan proposal wirausaha terbaik. Bahkan Sebagian berbentuk wirausaha yang sudah berjalan. Pengumuman 20 proposal terbaik dilaksanakan secara daring (online) pada Kamis (24/09/2020). Pengumuman tersebut juga dihadiri oleh Rektor UIR Prof Dr H Syafrinaldi SH MH, Wakil Rektor III UIR Ir H Rosyadi, M.Si, dan VP CSR SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita.
“Dari rapat pleno yang sudah dilakukan, telah disepakati 20 proposal terbaik yang mendapat bantuan modal dan mentoring dengan total bantuan Rp 200 juta. Mahasiswa UIR yang mengikuti program ini ayo bersiap kembangkan usahanya,” lanjut Fajriyah.
Program Kampuspreuneur merupakan program pembentukan enterpreuneur muda di kalangan mahasiswa UIR oleh Pertamina. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk mental dan pengetahuan kewirausahaan para mahasiswa UIR agar bisa nantinya mengembangkan usahanya secara mandiri.
"Di Riau ini kami tidak hanya fokus pada operasional perusahaan dan persiapan alih kelola Blok Rokan saja, melainkan juga aspek sosial ekonomi seluruh lapisan masyarakat, termasuk meningkatkan kualitas generasi muda Riau," pungkas Fajriyah.