REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Kondisi RW 05 Desa Ditotrunan, Lumajang, Jawa Timur, beberapa tahun lalu kumuh. Ada sungai yang mengalir di wilayah tersebut, menjadi tempat pembuangan sampah dan tempat MCK bagi warganya.
Warga tak peduli terhadap dampak kerusakan yang diciptakan dari perilaku itu. Namun, ketua RW 05 di masa itu, yang bernama Eko Romadhon, menggerakkan warga untuk mulai peduli terhadap lingkungan.
Mulai dari penanganan sampah, Eko mengajak warganya untuk mengelolanya menjadi bank sampah di Ditotrunan.
Dengan bank sampah itu, warga sukses mengolah sampah. Yang organik diolah menjadi pupuk, dan yang anorganik diolah menjadi kerajinan. Kegiatan ini pun menghasilkan uang bagi warganya.