REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Persita Tangerang mendesak PSSI segera memberi keputusan tegas soal status kompetisi lantaran tak diberikan izin.
"Seperti yang disampaikan PSSI dan LIB, kompetisi ini ditunda sebulan karena kondisi pandemi COVID-19. Tapi pertanyaannya, siapa yang bisa memastikan kondisi pandemi ini ke depannya? Tentu itu menjadi pertanyaan utama banyak pihak yang terlibat di kompetisi ini," ujar manajer Persita I Nyoman Suryanthara dalam keterangan resminya, Selasa.
"Justru jawaban pertanyaan ini sebenarnya yang kami tunggu. Karena ini akan terkait juga dengan kondisi dan persiapan klub selanjutnya," kata dia menambahkan.
Nyoman mengatakan bahwa pihaknya memang menerima keputusan penundaan laga karena berkaca pada masih massifnya penularan pandemi COVID-19 di Tanah Air. Menurutnya, kesehatan dan kemanusiaan lebih penting untuk menjadi prioritas penanganan hari ini.
Namun ketegasan PSSI kini tengah ditunggu karena keputusan mereka nantinya bakal berpengaruh pada program, operasional, hingga persiapan tim.
Tim Persita sendiri masih menjalani agenda latihan harian hingga hari ini. Seharusnya, Persita dijadwalkan akan melakoni laga perdana di kandang pada Minggu, 4 Oktober 2020 melawan Bhayangkara FC.
"Karena itu kami berharap agar setidaknya ada keputusan yang tegas dan lebih konkrit dari pihak PSSI dan LIB soal status kompetisi musim ini. Karena sekali lagi, ini terkait program, operasional dan persiapan tim juga," kata dia.
Sebelumnya, PSSI resmi menunda penyelenggaraan lanjutan Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 di tengah pandemi COVID-19 lantaran tidak mendapatkan izin keramaian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengerti bahwa pertimbangan Polri adalah keselamatan semua pihak dan kemanusiaan. Meski demikian, PSSI berharap penundaan kompetisi itu hanya berlangsung selama satu bulan.