Rabu 30 Sep 2020 15:20 WIB

Hadapi Krisis Pandemi, Ketua PBNU Ajak Warga Bercocok Tanam

Ini perlu dilakukan sebagai langkah pertama untuk mendongkrak perekonomian

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
Ketua PBNU Marsudi Syuhud (kiri)
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Ketua PBNU Marsudi Syuhud (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Syuhud mengimbau masyarakat yang memiliki tanah untuk ditanami dengan berbagai tumbuh-tumbuhan. Menurut dia, ini perlu dilakukan sebagai langkah pertama untuk mendongkrak perekonomian di tengah krisis akibat pandemi Covid-19.

"Orang Indonesia yang punya tanah sekecil apapun itu, tanami. Misalnya dengan sayuran atau apapun yang lain. Tanam dalam waktu tiga bulan sudah bisa menghasilkan," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (30/9).

Kiai Marsudi mengutip Surat Ali Imran ayat 14, yang menjelaskan tentang apa yang harus diprioritaskan dalam menumbuhkan perekonomian. Dia mengatakan, syahwat ekonomi atau motif ekonomi harus digerakkan. Pemerintah bisa berperan dengan memberi insentif berupa pupuk dan bibit.

"Syahwat ini yang harus digerakkan kalau dalam Alquran. Motif ini harus digerakkan, jangan ujug-ujug ngucurin uang. Enggak tahu motifnya. Jadi kebutuhan keluarga, perempuan, dan anak-anak itu harus tercukupi dulu. Kebutuhan seperti apa? Yang primer, yang darurat, yaitu makan dan minum," tutur dia.