Rabu 30 Sep 2020 17:47 WIB

PBSI Antisipasi Padatnya Kalender Kejuaraan pada 2021

Olimpiade dan Thomas-Uber diundur ke tahun 2021.

Rep: Fitrianto/ Red: Israr Itah
Susy Susanti
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Susy Susanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun 2021 akan menjadi sangat sibuk bagi bulu tangkis. Badminton World Federation (BWF) telah menunda beberapa kejuaraan pada 2020 ke 2021 di antaranya Piala Thomas & Uber dan turnamen seri Asia yang terdiri dari turnamen Asia Open I, Asia Open II, dan World Tour Finals. 

Seperti telah diumumkan International Olympic Committee (IOC), penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 diundur ke pertengahan tahun 2021. Di kalender BWF juga tertera dua kejuaraan penting pada 2021, yaitu Piala Sudirman dan Kejuaraan Dunia. 

Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund mengatakan bukan tidak mungkin untuk menyelenggarakan event besar tersebut pada 2021. Bisanya Piala Thomas & Uber dimainkan pada tahun genap, sedangkan Piala Sudirman pada tahun ganjil. Kejuaraan Dunia juga biasanya tidak dimainkan di tahun penyelenggaraan Olimpiade. Namun karena tahun ini olimpiade diundur, maka jadwal kejuaraan dunia tahun depan tetap ada. 

"Ini merupakan tantangan buat kami, tapi kami yakin bahwa semuanya mungkin. Kami akan mengatur ulang jadwal dan kalender kejuaraan tahun depan untuk membuat event-event ini bisa dilangsungkan," ujar Lund dalam konferensi pers virtual. 

"Kami tidak bisa menjanjikan apaun di tahun 2021, meskipun sudah banyak prediksi seperti adanya vaksin, bagaimana dunia akan berjalan normal kembali di 2021, inilah yang kami monitor terus sehingga kami bisa merencanakan berbagai skenario dan pilihan untuk menyelenggarakan turnamen sesegera mungkin," jelas Lund. 

Lund juga mengatakan bahwa BWF tidak bisa melupakan pemain pelapis yang juga butuh wadah untuk bertanding. Ini juga menjadi PR bagi BWF, selain memfasilitasi turnamen bagi para pemain top level. 

"Ada pemain pelapis yang harus kami pikirkan, bukan hanya 32 pemain terbaik yang akan bertanding di Thailand saja di level super 1000 dan BWF World Tour Finals. Tapi juga level selanjutnya top 50, kami harus memikirkan cara untuk mereka bertanding dan hal ini tantangannya juga banyak," jelas Lund. 

PBSI mengantisipasi padatnya kalender kejuaraan pada 2021 dengan menentukan apa saja yang menjadi tujuan utama. Penerapan skala prioritas juga berlaku dalam pengiriman pemain ke turnamen. 

"Banyak turnamen yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan di tahun 2020 dan kami menghargai keputusan BWF karena pertimbangan utama pasti kesehatan dan keselamatan atlet," kata Susy dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (30/9).

"Antisipasi dari PBSI adalah pengaturan penetapan target dan pengiriman pemain, mana saja yang harus diutamakan. Terutama mereka yang masih butuh poin ke olimpiade, tentu akan beda dengan mereka yang sudah amankan ke olimpiade, seperti Kevin (Sanjaya Sukamuljo)/Marcus (Fernaldi Gideon), misalnya," lanjut Susy. 

Susy juga mengatakan bahwa para atlet pun harus mengantisipasi padatnya jadwal pertandingan di tahun depan dengan menjaga kondisi dan mempersiapkan diri sebaik mungkin khususnya jelang turnamen-turnamen penting di tahun 2021. 

Jika diurutkan, prioritas utama PBSI adalah Olimpiade, Piala Thomas & Uber, Piala Sudirman serta kejuaraan dunia dan All England. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement