REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sakit yang mendera Nabi Ayub menggerogoti tubuhnya selama bertahun-tahun. Namun, masa-masa sulit itu tidak membuatnya kehilangan harapan dan iman kepada Allah.
Doanya bahkan diabadikan dalam Alquran dan menunjukkan betapa besar cinta dan keyakinan Ayub kepada Tuhannya, walaupun diterpa banyak cobaan. Allah berfirman:
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
“Dan Ayyub ketika dia berseru kepada Rabbnya, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau Maha Penyayang di antara para penyayang.” [Al-Anbiya: 83]
Setelah melalui periode sakit yang panjang, Allah memberikan kesembuhan kepadanya. Allah bahkan memberikan Ayub nikmat yang lebih melimpah setelahnya seperti yang tertuang dalam surat Al-Anbiya ayat 84 yang artinya:
“Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang beribadah.”
Pendiri Yayasan Askar Kauny, Ustadz Bobby Herwibowo mengatakan keyakinan dan kisah Ayub bisa menjadi teladan bagi setiap Muslim di masa pandemi. Doa yang diucapkan Nabi yang masyhur dengan kesabarannya itu juga bisa diterapkan bagi para penderita Covid-19.
أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
“(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.”
Menurutnya, doa Ayub ini bisa dibaca bagi setiap Muslim yang menderita Covid-19 atau bahkan penyakit lain yang lebih parah. Dengan begitu, optimisme untuk sembuh dan iman kepada Allah tidak akan terkikis meski sedang diterpa cobaan sakit.
“Libatkan Allah, kebanyakan saudara kita yang terkena Covid-19 imunnya turun karena memang kekhawatiran yang terus meninggi. Untuk menguatkan, perbanyak doa, perbanyak zikir kepada Allah, jadi akan meningkatkan optimisme kita,” kata Ustadz Bobby.
Sakit yang mendera bisa menjadi cara Allah meninggikan derajat hambanya. Dalam ajaran Islam, sakit bisa menjadi jalan agar Allah menghapus dosa-dosa seorang hamba.
“Ujian dari Allah bisa menjadi kesempatan mendekatkan diri kepada Allah. Perbanyak doa karena doa orang sakit termasuk yang mustajab,” katanya.