REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Soft skills penting bagi generasi muda Indonesia. Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur mengatakan, mereka perlu mengembangkan kebiasaan mendengarkan orang lain dengan baik, belajar banyak dari berbagai sumber, menyampaikan gagasan dan pendapat, ikut dalam berbagai kegiatan sosial di lingkungan terdekat.
“Dengan mengembangkan sikap dan kebiasaan tersebut, maka akan mudah didapatkan soft skills yang memang sangat dibutuhkan oleh seseorang dalam bersikap terutama untuk mengembangkan karir lebih baik,” kata Al Busyra.
Hal itu dikatakannya dalam kuliah umum virtual yang disampaikan di depan sekitar 250 mahasiswa baru President University Jakarta Raya, Kamis (1/10). Kuliah umum bertajuk "Emotional Intelligence: The importance of soft skills in international relations".
Al Busyra menjelaskan pentingnya soft skills dalam melakukan berbagai hubungan dan kerja sama internasional. Soft skills adalah suatu kepribadian, atribut personal, dan kemampuan seseorang berkomunikasi dengan baik dalam berinteraksi dengan lingkungan. Sementara hard skills adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk sebuah pekerjaan tertentu dan spesifik.
Al Busyra Basnur menjelaskan bahwa sukses seseorang di dalam karir ditentukan 80 persen oleh soft skills dan 20 persen oleh hard skills. Namun demikian, kedua skills tersebut perlu saling memperkaya.
Sementara itu, Dr. Muhammad A.S. Hikam, dosen President University pada kuliah umum tersebut menjelaskan berbagai teori, fakta dan pentingnya soft skills. Ini penting bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk sukses dalam karir setelah tamat kuliah nanti.