REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta peran lembaga zakat lebih intensif ikut dalam penanggulangan ekonomi dan sosial masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Zakat selama ini berperan besar dalam mengentaskan kemiskinan, pemberdayaan ekonomi, dan pelayanan masyarakat seperti kesehatan dan pendidikan.
Karena itu, ia meyakini zakat juga saat ini bisa menjadi upaya penanggulangan Covid-19 dan dampaknya. "Saya berharap memang lembaga pengelola zakat lebih intensif ke depan karena perannya sangat besar dalam rangka menghilangkan kemiskinan pasca Covid-19," ujar Kiai Ma'ruf saat menerima Pengurus Forum Zakat melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres di Jakarta, baru-baru ini.
Kiai Ma'ruf berharap, selain penanganan di segi kesehatan terus ditingkatkan, penanganan dampak ekonomi dan sosial juga dilanjutkan. Dengan begitu, Covid-19 dan dampaknya bisa diatasi.
"Semua potensi kita kembangkan lagi untuk menghilangkan kemiskinan, memberdayakan masyarakat ekonomi umat yang masih lemah," kata Kiai Ma'ruf.
Ia mengatakan, zakat, infak, dan sedekah di Indonesia memiliki potensi yang besar. Namun implementasinya, saat ini baru 3,5 persen dana sosial ini dapat dikelola oleh asosiasi pengelola zakat.
Karena itu, ia mengimbau adanya inovasi dalam pengumpulan dana sosial sehingga masyarakat berpenghasilan lebih dapat menyumbangkan sebagian hartanya bagi pihak yang membutuhkan. "Gerakan-gerakannya harus lebih masif lagi untuk pemungutan zakat, juga wakaf. Kita ingin ada gerakan-gerakan wakaf nasional yang kita himpun dananya untuk menjadi dana umat," katanya.