Rabu 07 Oct 2020 04:33 WIB

Tafsir Surat An-Nas Ayat 1-3 Menurut Quraish Shihab 

Dalam Surat An-Nas, Allah mengajar Nabi Muhammad SAW agar memohon perlindungan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Tafsir Surat An-Nas Ayat 1-3 Menurut Quraish Shihab 
Foto: Mgrol100
Tafsir Surat An-Nas Ayat 1-3 Menurut Quraish Shihab 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surat An-Nas merupakan serangkaian dari surat sebelumnya, yakni surat Al-Falaq dan diturunkan sesudah surat Al-Falaq. Tema surat ini sebagaimana surat Al-Falaq, permohonan perlindungan kepada Allah SWT. Nabi SAW bersabda, “Allah telah menurunkan kepadaku ayat-ayat yang tidak ada bandingannya; Qul A’udzu bi Rabbi an-Nas dan Qul A’udzu bi Rabb al-Falaq (dst)” (HR. Muslim dan at-Tirmidzi melalui ‘Uqbah Ibn ‘Amir al-Juhani).

Dalam hadits tersebut, yang dimaksud dengan tidak ada bandingannya adalah dalam hal doa meminta perlindungan. Prof Quraish Shihab dalam kitab Tafsir Al-Mishbah menjelaskan Al-Biqa’i menulis tujuan utama surat ini adalah hasil yang dicapai dari tujuan surat Al-Fatihah, yaitu pengawasan yang mengantar kepada ketulusan terhadap Allah dan permusuhan terhadap setan. Demikian, terlihat kaitan yang erat antara akhir surat Alquran dengan awalnya.

Baca Juga

Ulama yang berpendapat surat ini termasuk Makkiyah, menyatakan surat ini merupakan surat yang ke-21, dilihat dari urutan turunnya. Surat ini turun sesudah surat Al-Falaq dan sebelum surat Al-Ikhlas. Jumlah ayatnya enam.

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ - ١ 

Qul a’uudzu birobbinnaas

“Katakanlah, aku berlindung kepada Tuhan manusia. 

مَلِكِ النَّاسِ - ٢

Malikin naas

Maha Raja manusia

إِلَهِ النَّاسِ - ٣

Ilaahin naas

Tuhan yang disembah manusia,”

Tafsir ayat 1-3

Dalam surat ini, Allah mengajar Nabi Muhammad SAW agar memohon perlindungan dengan berfirman : Katakanlah wahai Nabi Muhammad, aku berlindung kepada Tuhan Pemelihara manusia. Maha Raja yang menguasai manusia Tuhan yang disembah dan dipatuhi oleh manusia suka atau tidak suka.

Tidak ada perbedaan antara ayat pertama surat An-Nas dan ayat pertama surat Al-Falaq, kecuali pada kata terakhirnya. Di sana al-Falaq dan di sini an-Nâs. Yang perlu ditambahkan adalah kesan yang diperoleh dari pemilihan kata Rabb bukan Allah. Sering dikemukakan, Rabb megandung arti kepemilikan dan kepemeliharaan serta pendidikan, yang melahirkan pembelaan, serta limpahan kasih sayang. Sehingga jika menyebut kata tersebut di sini dapat memberi kesan tentang bakal terpenuhinya permohonan ini, karena yang dimaksud adalah Tuhan Pemelihara itu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement